Minggu, 29 Januari 2012

Kita Harus Kembali PadaNya

Aku tak habis pikir kalo satu pekan ini rasanya banyak sekali kesialan - kesialan yang mendatangi. Mulai dari jadwal yang acak - acakan di hari liburan, nilai mata kuliah yang BL, salah strategi, no konsultan yang belum keluar juga, dll. Semua kesialan - kesialan itu membuat dada ini terasa sangat sesak sekali, terasa sangat sempit dan rasanya sudah tak sanggup lagi saja untuk melanjutkan hari demi hari. 
Ya itulah Rabb semesta alam, Allah SWT yang mudah saja memberikan kesempitan untuk seseorang berupa kesialan - kesialan atau ujian - ujian, tapi mudah juga memberi kelapangan pada hamba - hambaNya. Seperti yang tertera dalam surat berikut
“Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas, dan jiwa mereka pun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah melainkan kepada-Nya saja. Kemudian, Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.” (At-Taubah:118)
 Ya, saat kita merasakan berbagai macam ujian, kesialan, ketidakberuntungan, dll yang membuat dada ini terasa sempit lagi sesak padahal bumi yang Allah ciptakan betapa luas dan kita merasa lebih baik untuk mengakhiri hidup saja daripada kesempitan ini terus menghimpit kehidupan kita. Namun, hakikatnya bukan untuk menyerah ujian hidup atau kesialan dalam hidup itu mewarnai kehidupan kita. tapi untuk kita mau kembali padaNya.  Agar kita mau untuk bertobat dan kembali kepadaNya. Bertobat adalah cara terbaik agar kesempitan itu berubah menjadi kelapangan dan kita percaya diri untuk melanjutkan kehidupan kita. 
So, saat banyak ujian - ujian yang menyesakkan dada. segeralah sadar bahwa Allah SWT inginkan kita untuk kembali padaNya. Dan Allah sangat senang denga kembalinya kita padaNya seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

“Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jamaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”

Walahu'alam

Senin, 23 Januari 2012

Ukhuwah Kita

Aku masih menatapmu. menatap dirimu yang sedang terduduk menatap kosong ke lantai berlapis karpet itu. Aku ragu untuk banyak bertanya sehingga jadilah aku hanya bertanya, "Sa, kamu kenapa?" dan kamu hanya menggeleng lemah tanpa bergairah untuk menjawab pertanyaanku.
Aku kembali terdiam dan hanya menatapmu lamat - lamat. Dalam benak aku bertanya. kenapa saudariku jadi aneh begini???. sudah hampir tiga pekan ia bersikap aneh. Tak di Kampus, di Kosan, di Organisasi. Ia benar - benar aneh. aku baru menyempatkan untuk mengunjungi kosannya hari ini saja. Kesibukanku di organisasi baru benar - benar tak tertahankan sehingga baru hari ini saja aku meluangkan waktu untuknya. Mungkin ini pun karena aku telah ditegur oleh seorang kakak tentang masalah ini. "adikku, teteh tau dirimu sibuk akhir - akhir ini. Tapi, jangan sampai kesibukanmu melupakan saudarimu sendiri. teteh dengar beberapa hari yang lalu Kisa gak punya uang sampai gak makan. jangan sampai kayak teteh menyesali saat saudari teteh membutuhkan teteh dan teteh tak kunjung datang untuk membantunya. Saat ini mungkin ia tak lagi sejalan dengan kita."
Jleb! aku terpekur cukup lama saat kakakku menasihati hal itu. Kemudian aku memutuskan untuk mengunjungi esok hari saat tugas organisasi ini tak terlalu padat. 
Saat aku hadir di kamarnya aku cukup sulit menemukan senyumnya. Ia hanya menatap datar kehadiranku. Aku mencoba biasa saat hadir di kamarnya. bertanya banyak hal. tapi tak ada jawaban. Ia hanya menjawab secukupnya. Melakukan banyak hal tanpa mempedulikan aku. Aku mencoba untuk menunggu lebih lama kemudian menceritakan pertemuanku dengan kakak yang telah menjelaskan kondisinya saat ini. Ia hanya membantah dan meyakinkan bahwa ia baik - baik saja.
Kemudian datanglah seorang teman kosanmu. Ia pun sama bertanya banyak hal yang kau respon dengan datar tak semangat. Kemudian kami memutuskan untuk melakukan persidangan padamu. Bertanya banyak hal dengan penuh pemaksaan. Ragu - ragu kamu menjawab. Kamu hendak bercerita banyak tapi langsung urung kembali. Sampai akhirnya aku harus pulang, tapi kamu masih belum mau bercerita banyak hal. 
Berminggu - minggu sejak kejadian itu kau kembali ceria. Ah, Aku bersyukur kamu kembali baik - baik saja.
***
Kejadian serupa tejadi kembali di tahun ini. 
Saat ini pun aku sedang menatapmu lamat - lamat. Dirimu yang sibuk tak jelas. Aku jadi tak berani mengganggu. Takut - takut aku berada di dekatmu. Bertanya satu hal kau mengelak lantas keluar bergabung dengan yang lain. Bercanda berusaha menyembunyikan kepiluan. Kedatanganku kembali ke kosanmu setelah cukup lama tak berkunjung juga sama dengan kedatanganku tahun lalu. Namun, aku cukup tahu pasti masalah yang kau alami. Kedatanganku ini pun sama setelah seorang kakak yang lain bertanya soal kamu padaku. Dan ia menitipkan sebuah misi yang harus kulaksanakan. Tapi berkali - kali aku mencoba membuatmu membuka diri soal masalah yang melandamu berkali - kali juga kau mengelak untuk memberi respon. Ah, aku menyerah sajalah. Kau tak membutuhkan aku. Aku tak peduli. Walau sebenarnya perih dalam hati saat senyum kebahagiaan yang tulus itu hilang dari wajah kurusmu
Tapi, sungguh aku tau mau diam saudariku aku ingin membantu meski aku tahu sulit membuatmu mau berbagi. Lantas, aku bertanya apa yang sudah kuamalkan soal teori ukhuwah itu. Membangun kata "saling" itu ternyata tak mudah. Tapi, aku tetap ingin bersamamu pergi ke Surga membuat para nabi dan syuhada itu cemburu.


Ini Soal Sikap

Pagi ini teringat dengan sebuah ungkapan yangterdapat daam buku Stephen R. Covey berjudul 7 Kebiasaan Efektif, yaitu "Perlakukanlah seseorang seperti kau ingin seseorang memperlakukan dirimu"
Kadang, kita ingin sekali orang lain memperlakukan kita dengan sebaik - baik perlakuan. Namun, pernahkah kita mengakui bahwa kadang sikap kita pada orang lain pun tak layak. Karena Hukum III Newton berlaku dalam hal berperilaku. Bunyi hukum III Newton itu adalah "Ada aksi maka ada reaksi" Nah, reaksi yang kita dapatkan adalah aksi yang kita lakukan. Maka, ketika kita mendapatkan reaksi yang kurang menyenangkan untuk kita - semata - mata karena aksi kita jualah yang tak menyenangkan bagi orang lain. Saatnya untuk mengevaluasi diri apabila mendapat perlakuan yang tak kita inginkan.

Kamis, 19 Januari 2012

Senandung Ukhuwah

Hari ini saat semua terasa begitu hambar. Meski langkah terus terayun, tapi tidak ada maknanya. Dan saat seorang menyenandungkan sebuah senandung nasyid yang penuh makna, yaitu Senandung Ukhuwah oleh Sigma. Sesampainya aku dalam sebuah pertemuan dan bertemu dengan seorang saudariku aku meminta untuk dikirimkan lagu tersebut. dan teru mengulang - ulang lagu itu hingga berulang kali. Tak bosan. Ini lirik nya.

Senandung Ukhuwah-Sigma

Diawal kita bersua
Mencoba untuk saling memahami
Keping-keping dihati
terajut dengan indah
Rasakan persaudaraan kita

Dan masa pun silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan duka
kita jalani semua
semata mata harapkan ridhoNYA

Sahabat tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan rhobitoh pengikatnya
jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua disyurga

Rasanya seringkali aku tak paham dengan ukhuwah itu. Meski dalam kelompok pecinta ilmu dan amal materi ini telah dijelaskan. Namun, berkali - kali aku tersandung masalah akan ukhuwah dan berkali - kali aku juga aku masih tak paham dengan semuanya. Tak lupa ternyata Allah masih memberikan kerikil - kerikil dalam perjalanan berukhuwah. Karena ketidakpahamanku atas masalah ini pula aku seringkali merasa tersiksa dan tak mampu menyingkirkan kerikil - kerikil itu. Kemudian aku terpekur dengan lirik lagu ini. Senandung yang begitu menyentuh. 
Saat ternyata sang penggenggam jiwa menggariskan takdir persaudaraan kita. Saat itu kita dipertemukan dengan cara yang Dia kehendaki. Dipertemukan dalam satu lingkup studi, dalam komunitas hobi, ataupun dalam komunitas penuh misi. Kita mencoba saling mengenal satu sama lain dan mulai menaiki anak tangga pertama dalam ukhuwah, Ta'aruf. Kita mulai terus berusaha saling mengenal. Detik demi detik hingga jutaan detik telah terlewati oleh kita untuk saling mengenal. Kemudian mulailah Ia ingin menguji kita agar segera kita menapaki anak tangga kedua ukhuwah. Karena ketidakpahamanku kita belum mampu menaikinya. Seringakali karena kekuranganku dalam ukhuwah ini aku menambah masalah antara kita berdua. Namun, aku masih saja tak mampu belajar hingga semuanya terus berulang dan kita tetap berada dalam posisi yang sama di anak tangga pertama. 
Namun, meski kita masih dalam anak tangga pertama kita terus mencoba untuk saling memahami satu sama lain, merajut keping - keping hati dengan indah dan kita pun merasakan persaudaraan ini. Detik demi detik akan terus kita lalui untuk berukhuwah dan tentu saja karena kita bertemu dalam komunitas penuh misi kita dituntut untuk menunaikannya. Kita jalan perjalananan berukhuwah dan beramanah itu penuh dengan peluh suka dan peluh duka, kita menikmatinya saat kerikil kekecewaan mencoba menggoyang eratnya persaudaraan kita atau memberi tinta hitam dalam catatan kisah persaudaraan kita. namun, kita tetap bertahan dan menjaga untuk mengahdapa RidhoNya. Kusadar persaudaraan ini bukan untuk sekedar memilki teman agar sepi tak mengunjungi. Bukan. Bukan sekedar itu tapi ini tentang bagaimana kita mampu saling mencintai karena Allah. 
Hingga bilangan tahun telah berlalu kita masih dalam anak tangga pertama. Namun, harus kita sadari sepenuhnya bahwa saat garis takdir pertemuan kita bekerja maka garis takdir perpisahan kita pun sedang menunggu saat waktunya tiba, sedang aku belum mau karena aku ingin saat kita berpisah kita berada di anak tangga tertinggi, yakni itsar. Aku sungguh tak mau. 
Pasti perpisahan itu tak terelakkan lagi. Pasti terjadi. Sudah menjadi kodratnya. Maka biarlah perpisahan kita itu tak membuat keping - keping hati kita terputus rajutannya maka biarlah rhobitoh menjadi pertahanan kita untuk tetap saling mengikat meski raga tak lagi berjumpa. Atau, saat rindu mendera perjalanan persaudaraan kita birkan biar saja do'a - do'a kita menjadi ekspresi rindu kita. biar ia menjadi obat. Dipertemukan dalam do'a. 
Aku tahu persaudaraan ini bukan untuk mengusir sepi. apalagi untuk sekedar mengisi waktu, bukan pula sekedar punya tempat untuk menampung cerita suka atau duka. Bukan. Sungguh bukan itu. Persaudaraan ini untuk membuat kita berkumpul di SurgaNya. Sungguh indah nian. Semoga kita bersua di SurgaNya~~

Kita pasti bisa saudariku. Untuk membuat para nabi dan syuhada itu cemburu. 
Wallahu'alam....

^_^

Pagiku

Ini adalah pagi keempat aku merasa malas untuk beraktivitas. Menjalani hari tanpa ada rencana yang pasti. Semuanya bergerak tanpa arah apalagi memenuhi target harian. Di hari keempat ini semua rasa masih mengaduk - aduk hatiku sedih, bingung, tak rela, malas, kecewa, dan perasaan negatif lain terus berdesak - desakan memnuhi ruang hati. Meski terkadang rasa bahagia sejenak timbul tenggelam hadir diantar kerumunan itu. Namun, aku sedih kemana perginya rasa semangat hanya di hari pertama ia masih muncul meski tak dominan. Ah, Pagiku sudah begitu suram bagaimana dengan kelanjutan harinya??? Apa yang bisa mengusir semua rasa negatif yang kini masih berebut tempat dalam ruang hatiku bahkan mengenyahkan rasa bahagia dan semangatku??? Pergi - pergi sana kalian aku ingin sesemangat yang dulu. Aku masih muda tak ingin terus seperti in. tapi, kenapa kalian masih memenuhi semua ruang hati ini????

"Kondisikan pagimu maka sepanjang hari akan terkondisikan."

Rabu, 11 Januari 2012

The First Time I Know You #Sang Penasihat

Selepas mengisi saat akhir - akhir hari ini bersamamu dan terlintas untuk membuat catatan ini saat teringat beberapa obrolan kita hari ini. sedikit catatan saja sebagai pengingat bahwa hari itu kita dipertemukan olehNya. I give this note with a simple tittle, the First Time I Know You. Wida Ramdania El-Fath.
Saat tahun pertama kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia. Saat hari pertama di tahun 2010 saat itu aku mendapat undangan untuk hadir dalam sebuah acara yang berjudul Olahraga Bersama dalam bahasa gaulnya adalah Riyadhoh Jama'i. Saat mendapat undangan ini aku tak merasa bahwa hari itu aku akan dipertemukan dengan seseorang, yaitu dirimu. Kegiatan itu hanya pengisi waktu saja di hari pertama di tahun 2010 yang saat itu aku memutuskan untuk tak pulang ke Rumah padahal bibiku saat itu sedang kritis. Namun, Allah memang sudah punya rencana bahwa hari itu aku harus bertemu kamu. 
Aku datang bersama Bos Arisan ngajiku saat itu dan bersama seorang anggota arisan yang juga tak pulang. Dengan sedikit terburu - buru karena datang terlambat. Saat samnpai di Tempat, yaitu SDN Sukarasa 3,4,5 ternyata lokasi masih kosong melompong, baru ada beberapa orang panitia dan peserta dan kamu sudah ada disana dengan panitia juga. setelah menunggu tak lama. acara pun dimulai. dan ternyata kamu jadi pembawa acaranya saat itu. Saat itu aku tak terlalu ambil pusing dengan adanya kamu tak terlalu peduli aku hanya melewati hari itu dengan rasa bahagia bersama bos arisan dan yang lainnya. Bahkan, selepas kegiatan itu selesai aku menganggap kau orang yang sama dengan seseorang yang panitia juga seperti kamu. aku bahkan tak tahu namamu. 
Namun, setelah setelah bilangan tahun terlewati dan ternyata Allah berkehendak untuk membuat kita tak sekedar pernah bertemu saat itu saja. Ternyata setelah pertemuan pertama itu Allah memberikan bilangan hari yang cukup untuk membuat kita seperti saat ini. Namun, aku lupa sejak kapan kita bisa lebih dari sekedar penah dipertemukan saat itu. Aku lupa apa yang membuat kita justru bisa lebih dari sekedar tahu atau sekedar mengenal saja. Kita ditakdirkan melewati jutaan detik bersama yang membuat kita semakin tahu bahkan lebih dari sekedar tahu tapi justru mengenal, memahami siapa masing - masing dari diri kita. 
Ah, catatan ini bukan untuk sekedar mengenang masa lalu belaka yang membuat diri ini senyum - senyum sendiri saat mengingatnya, tetapi lebih dari itu. Aku tersadar bahwa setiap orang akan dipertemukan dengan seorang lainnya. kadang, tak sadar bahwa sejak pertemuan itulah justru takdir - takdir selanjutnya kemudian beraksi dan memberikan catatan di lembar kehidupan yang akan membuat lembaran - lembarannya penuh dengan warna, baik warna sehitam pekat atau seceria warna pelangi.  
Aku teringat bahwa saat itu aku dipertemukan denganmu adalah saat kau bilang bahwa, "dulu aku sepertimu, dan tahukah kamu kita pertama kali bertemu di saat kegiatan Riyadhoh Jama'i" yang bahkan aku lupa kapan aku bertemu denganmu. Kemudian aku teringat kembali dan membuka file dokumentasi kegiatan itu. aku melihat video saat kita melakukan senam bersama dan kamu ikut senam bersama peserta lainnya dan aku tak tahan untuk sedikit menahan tawa. file - file itu membuat aku jadi rindu.
Ah, cerita yang gak jelas. ntah apa yang ingin diungkapkan, tapi ini hanya sebuah catatan saja tentang pertemuan itu. 



#11 Januari 2012

Senin, 02 Januari 2012

Fotografi, Dakwah Gaya Baru

Dakwah adalah sebuah keniscayaan yang harus dijalani oleh seorang muslim karena Allah SWT telah memerintahkan kita untuk melakukan sebuah kegiatan amar ma'ruf nahyi munkar. Seperti yang telah difirmankan oleh Allah dalam surat Ali - Imran ayat 110, "Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan dari mereka adalah orang - orang fasik." Tak terelakkan lagi, semua manusia yang mengikrarkan dua kalimat syahadat sudah sepatutnya melaksanakan kegiatan amar ma'ruf nahyi munkar atau biasa disebut dengan dakwah. 
Dakwah memang sudah banyak dilakukan oleh sebagian umat muslim. Dakwah yang dilakukan pun telah menggunakan berbagai cara, diantaranya adalah melalui ceramah yang dilakoni dari mesjid ke mesjid, dari  tabligh akbar yang satu ke yang lainnya, dari televisi ke televisi, dari radio ke radio, dll. Kemudian dakwah juga bisa dilakukan dengan pergerakan dakwah, seperti Tarbiyah, jamaah Tabligh, Hizbut Tahrir, dll. Dakwah juga sudah mulai dilakukan melalui politik praktis atau partai politik, seperti PKS, Ikhwanul Muslimin, dll. Dakwah pun semakin marak mengisi ruang media hari ini. banyak ulasan - ulasan yang bernafaskan dakwah di berbagai media cetak, eletronik yang bisa diakses oleh semua orang kapan saja. Dan banyak lagi gaya - gaya dari dakwah yang bisa dilakukan yang terpenting adalah bagaimana pesan dari nilai - nilai islam itu tersampaikan. Dan dakwah yang cukup baru untuk dilakoni oleh seorang da'i adalah Fotografi. 
Dunia Fotografi memang sedang marak - maraknya saat ini. Fotografi yang mulai berkembang di Indoneisa sejak tahun 1841 saat Indonesia masih dalam jajahan Belanda, saat itu pemerintah Belanda mendatangkan Dr. Jurriaan Munich untuk mendokumentasikan aktivitas Hindia Belanda. Kemudian pada Tahun 1857, Water Woodbury dan James Page yang berkebangsaan Inggris datang ke Indonesia. Mereka menjadi tukang potret yang komersial dan melayani jasa pemotretan para bangsawan. Kemudian pada tahun 1875, seorang pria asal jawa bernama Kassian Chepas asal Yogyakarta menjadi tukang potert pertama yang berkebangsaan Indonesia menjadi tukang potret di Keraton dan Kesultanan untuk mengabadikan aktivitas kerajaan. Namun, sejak meninggalnya tukang potert pertama ini pada tahun 1912 ini perkembangan fotografi Indonesia tidak mengalami hal yang berarti. Kemajuan fotografi Indonesia baru terlihat sejak tahun 1960-an sejak perekonomian Indonesia mulai pulih. Saat ini bisa kita rasakan sendiri perkembangan fotografi di Indonesia cukup pesat karena setiap orang bisa dengan mudah menjadi fotografer dadakan dengan kamera poket yang mudah untuk dimiliki semua orang bisa jeprat jepret sana sini. Pun, seharusnya dakwah pun bisa mengikuti perkembangan bidang ini karena foto mampu menyimpan sejuta cerita yang bisa dimanfaatkan untuk dakwah. Dakwah lewat fotografi yang seperti apa??? ini sedikit ulasannya

1. Foto
Apa yang biasa anda lakukan dengan kamera poket anda atau DSLR anda??? Hanya untuk terlihat keren saat mengambil objek gambar? atau sekedar menjadi media untuk bernarsis - narsis ria? Foto merupakan sebuah media yang bisa kita gunakan sebagai media dakwah. karena foto menyimpan seribu cerita. Foto memiliki kandungan hikmah yang bisa kita jadikan sebagai pelajaran. contohnya saja foto di atas. dari foto tersebut kita bisa menfasirkan banyak maksud tapi maksudnya baik kan menginspirasi untuk mau tilawah atau foto di bawah ini. Fotonya menunjukan bahwa tilawah bisa dilaksanakan dalam kondisi apapun.Banyak pula foto - foto yang tidak layak untuk ditampilkan karena bisa menimbulkan hal - hal yang tidak diinginkan muncul di berbagai media. Alasannya itu adalah seni. Seni yang menurunkan derajat moral kita. Sudah saatnya kita pun mengambil alih bidang ini dengan alasan dakwah karena sebuah foto mampu mempengaruhi seseorang. Karena foto mampu menginspirasi seseorang untuk melakukan hal yang sama. Baik jika foto itu bernilai positif atau negatif.



2. Bisnis Foto
Bisnis adalah hal yang sedang digencarkan oleh sebagian masyarakat kita. Menjamurnya jasa tukang foto untuk kegiatan Wedding, Pra wedding, atau studio foto pun sudah hal yang umum di masyarakat kita hari ini. Namun, bisnis fotografi ini masih dikuasai oleh orang - orang yang belum mengemban misi dakwah sehingga banyak nilai - nilai islam yang ditabrak begitu saja tanpa dipedulikan.Sebagai umat muslim yang sedang berusaha mengamalkan surat Ali - Imran ayat 110 sudah sepatutnya kita tiupkan udara dakwah dalam nafas bisnis kita..

3. Modal
Modal untuk bisa dakwah dengan fotografi adalah pemahaman kita tentang ajaran islam haruslah sudah lurus dan benar. agar apa yang kita berikan bukanlah ajaran yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan As-sunnah. Modal untuk memulai dakwah ini adalah Azzam yang Kuat dan Keyakinan yang bulat.

Namun, terkadang masih ada orang yang memperdebatkan apakah fotografi itu halal dalam agama kita???
Hal tersebut harus kita pelajari secara mendalam dalam ulasan yang lain.

Wallahu'alam 

Minggu, 01 Januari 2012

Menemukan Potongan Puzzle Hidupku di Subang Part 3

Pagi yang dingin kala itu ternyata masih menyisakan banyak kerinduan. Inilah KISAH SURABI di Subang. 

Pagi yang dingin setelah kita menikmati lelapnya malam dan nikmatnya dini hari dan shubuh itu. setelah menunaikan kewajiban harian. Kami akhirnya bersiap - siap untuk melawan kegelapan dan memenangkan sepotong surabi yang katanya melegenda di tanah Subang. Namun, ternyata sang tuan rumah menolak mentah - mentah rencana kami untuk pergi melawan kegelapan itu. sang tuan rumah malah asyik dengan alam bawah sadarnya. Usaha kita (aku dan sahabatku.red) untuk membuat sadar sang tuan rumah membuahkan hasil saat raja siang mulai menghalau gelap itu. Akhirnya perjuangan pun dimulai! Kami berangkat berempat menuju tempat legenda itu. Aku, sahabatku, sang tuan rumah, dan shaun the sheep. Perjalanan kami pada awalnya baik - baik saja bahkan aku dan sahabatku mengisi perjalanan dengan berbagi cerita masa lalu tentang kerajaan kami dulu. Miris karena kerajaan itu sudah tak seperti dulu.Namun, perjalanan yang mudah buat aku dan sahabatku itu sepertinya tidak buat sang tuan rumah dan shaun the sheep. Mereka mengalami berbagai macam rintangan yang membuat shaun harus menyerah dan ia dibawa pergi oleh sang tuan rumah lainnya untuk sampai kesana. 
Kami melanjutkan perjuangan itu bertiga saja. Menelusuri setiap senti perjalanan. menikmati udara segar desa kasomalang. Mencoba untuk berlari agar segera sampai menuju tempat tujuan. Sampai perjuangan itu pun berakhir karena akhirnya sampai juga di tempat legenda itu. Shaun the sheep juga sudah sampai. Benar - benar melegenda. berbeda dengan tempat pembuatan surabi di sekitar gubukku di Bandung yang sudah sedikit modern sehingga rasanya ada yang hilang, tapi surabi yang satu ini, Wuih mantaps sekali. masih menggunakan suluh (kayu bakar.red) dan di buat masih menggunakan cara yang sama dengan dahulu kala. benar - benar artistik, futuristik, dan klasik. Terlebih yang membuat surabi ini begitu menggoda adalah menggunakan telor dan sambal oncom yang mantaph sekali. Aku menikmati surabi dengan telor mata sapi di atasnya serta surabi yang biasa saja. Sahabatku menikmati surabi dengan telor dadar saja, dan sang tuan rumah menikmati dua surabi yang original. ada kisah menarik soal original ini. saat sang tuan rumah meminta pada ibu untuk dibuatkan surabi yang Original itu ibu pembuat surabi terdiam tak mengerti. Sang tuan rumah telah salah memilih kata yang kurang tepat untuk digunakan karena sang ibu pembuat surabi tak paham apa makna original itu. Selayaknya memang kata yang digunakan dalam komunikasi harus tepat sesuai dengan lawan bicara kita. 
Akhirnya surabi yang dibuatkan oleh tangan ibu yang cukup tua itu bisa kita nikmati dengan lahap. Terbayarkan sudah perjuangan kami melawan gelap yang keburu terhalau oleh sang raja siang dan perjuangan kami dalam melewati berbagai rintangan untuk menikmati sepotong surabi yang benar - benar nikmat sangat. Terpikir untuk memperpanjang kenikmatan itu dengan membuka cabang baru surabi ini di Bandung. rencana yang bagus untuk dilaksanakan. Cukup untuk saat itu. Surabinya sudah cukup kami nikmati dan kami kembali untuk pulang ke rumah sang tuan. Aku pun harus bergegas bersiap - siap untuk segera meninggalkan Subang karena kota yang lain sudah rindu padaku. Sukabumi.
Setiap langkah yang kutapaki untuk meninggalkan kota ini aku merasa begitu rindu. setiap senti aku menjauh pergi dari kota rasanya kerinduan itu semakin mendalam. rindu tak terkira untuk Surabi itu. Terbayang olehku kapan saat aku akan menikmati sepotong surabi itu lagi. Entah itu besok, lusa, pekan depan, bulan dengan, tahun depan, atau dengan kehidupan yang baru yang akan kami lewati bersama. Entahlah tapi aku akan benar - benar merindukan kota itu especially Surabi. Surabi, I miss you so Much!
Inilah kisah surabi itu. Surabi yang kurindukan.

Subang, Nice Trip! NIce Holiday! The Best! ^_^