Selasa, 13 Agustus 2013

Belum Ada Judul

"Tak apa semua orang memalinkan wajah dariku asal kamu selalu bersamaku. itu cukup bagiku!"

Kriiiiiiinnggggg!!!!!!

"hmmmmm... wuaaahhhh... Jam berapa ini?" Kulihat jam weker yang tengah ribut dari tadi. Dan ternyata jam sudah menunjukan pukul 07.00
"ARRRGGGHHHHH AKU KESIANGAN LAGI" Tanpa Babibu lagi aku segera ke kamar mandi dan kemudian bersiap untuk berangkat sekolah. Ini sudah tak terhitung lagi aku terlambat pergi ke Sekolah. Aku sudah seperti raja telat di sekolah. Aku segera berlari menuju halte bis yang membawaku ke Sekolah.
Wah beruntung hari ini sekolah tampaknya sedang ada sebuah keributan sehingga aturan sekolah jadi agak longgar.
Glek Glek Glek.
"Puaaahhh jus ini memang yang terbaik"
"oi oi oi Kau beruntung hari ini tak dapat hukuman." Reza menghampiri bangku milikku.
"Yup. Apa yang sedang terjadi?"
"Ooh itu geng preman yang selalu menindas anak-anak cupu tertangkap tangan sedang mabuk tadi malam. Jadi polisi datang pagi ini dan semua jadi meributkan hal itu. Hey, aku dengar ada guru baru juga masih muda dan dia wanita. kau pasti akan suka"
"ngawur kamu! sejak kapan tipe ku usianya jauh lebih tua?"
"bukankah memang kau selalu menyukai yang usia nya jauh darimu?"
"hah? kapan?"
"waktu kelas X kau menyukai kak Rina kelas XII. Terus saat kak Rina lulus kau malah menyukai pelatih basket wanita SMA Khusus Putri tetangga. Hmmm"
"begitu ya? hah aku lupa"
"wah jangan bercanda kau. kejadian itu kan belum lama!"
"ya ya ya aku tahu. tapi sekarang ini aku kan sudah kelas XII aku akan fokus untuk ujian nasional Za. udah deh gak usah urusin yang begituan sekarang!"
"Yakin loe?"
"yakin Za. udah deh"
Tiba-tiba semua siswa kelas XII IPA 4 masuk kelas dan kemudian Bapak Wakil Kepala Sekolah MAsuk bersama dengan seorang Wanita yang tingginya sekitar 160 cm dengan pakaian khas guru berwarna salem dan ia juga menutup kepalanya dengan jilbab yang rapi juga dengan warna yang senada. Wanita yang lembut pikirku.
DEG DEG DEG. Tapi mengapa sekilas aku melihatnya aku merasa berdebar-debar. Ah rasanya pernah bertemu dengan dia di suatu tempat. rasanya wajah itu tak asing bagiku.
"Semua tolong perhatikan. Bapak bersama dengan seorang ibu guru yang hari ini dan seterusnya akan mengajar mata pelajaran fisika di kelas ini baik saat jam reguler atau tambahan. Silakan ibu perkenalkan diri"
"Selamat Pagi anak-anak perkenalkan nama saya Dayana Batrisya silakan panggil saya ibu Aya. Saya akan mengajak kalian untuk sama-sama mempelajari fisika. Mohon Bantuannya." Ibu Aya tersenyum dengan manis.
DEG DEG DEG. Mengapa aku semakin berdebar setelah mendengar suaranya dan melihat senyumnya? Tiba-tiba aku teringat akan sesuatu.
"Maaf aku tak bisa. Bukan karena aku menyukaimu atau apapun melainkan kamu belum bisa memenuhi syaratku. Bye aku pergi dulu." Wanita itu tersenyum dengan senyum yang sama dengan Ibu Aya.