Dorama adalah bahasa
jepang dari drama alias sinetron dalam dunia perfilman bangsa Indonesia. Tapi,
dorama jepang memiliki cirri khas tersendiri dengan dorama atau sinetron dengan
Negara – Negara lain. Apa bedanya? Bedanya adalah pada dorama jepang sering
kali mengangkat tema yang ada pada manga – manga yang sudah beredar atau
mengangkat tema – tema yang dekat dengan kehidupan masyarakat jepang. Selain itu,
dorama jepang tidak selalu mengangkat tema cinta yang seperti drama di Indonesia
atau korea. Cerita yang dibagi – bagi menjadi kurang lebih 8 – 11 episode ini
selalu mengangkat tema – tema kehidupan yang luas misalnya saja seperti dorama
yang baru saja saya tonton saat libur panjang kemarin, Freeter ie wok au.
Dorama yang menceritakan seorang freeter atau part timer yang memiliki cita –
cita untuk memberli rumah agar dapat memberikan kebahagiaan untuk ibunya yang
mengalami depresi karena di bully oleh tetangganya.
Selalu ada kisah –
kisah inspiratif dalam dorama – dorama yang telah ditonton dengan tema apapun,
baik tema persekolahan, percintaan, keluarga, pekerjaan, politik, dan banyak
lagi. Selalu ada kesan yang mendalam selepas menikmati dorama – dorama tersebut.
Seperti saat setelah menonton dorama yang berjudul feeter, ie wo kau itu
perasaan – perasaan seperti semangat untuk mencintai pekerjaan, mencintai keluarga,
memahami betapa cara komunikasi seseorang untuk menunjukan rasa kasih sayangnya
tergantung sifat dan karakter yang ia miliki, atau bermimpi untuk memberikan
rasa kasih sayang untuk orang yang dicintai, seperti keluarga. Dorama itu telah
mengajarkan banyak hal penting dalam kehidupan saya yang mungkin juga selalu
bersikap tak seharusnya kepada keluarga karena kurang memahami cara komunikai
mereka dalam memberikan rasa kasih sayangnya.
Pun dengan BEM REMA
saat ini, keluarga baru yang baru saja dibentuk selama kurang lebih satu bulan
ini memiliki sedikit kesan dan sedikit yang harus dilakukan. BEM REMA telah
mengajarkan memahami orang – orang yang memiliki latar belakang yang berbeda,
komunikasi yang berbeda, jalan pemikiran yang berbeda, dan hal – hal lain yang
berbeda dengan yang kebanyakan saya temui. Semakin mematangkan pemikiran dan
penentuan sikap untuk orang – orang yang lebih heterogen. BEM REMA memberikan
pemahaman untuk selalu menerima kondisi apapun baik perlakuan orang lain
terhadap kita baik dari komunikasi yang dilakukan oleh orang lain seperti
menteri saya yang selalu menjadikan keseriusan atau ‘jutek ’menjadi caranya
dalam mengkomunikasikan pemikirannya atau juga rekan dirjen saya yang selalu memberikan
candaan – candaan untuk mengkomunikasikan sesuatu meski tidak sering. Sikap
saling memahami dan menghargai itulah yang saya pahami untuk digunakan dalam
dunia organisasi seheterogen seperti ini agar bukan saja menjadi seperti yang
kita mau tapi menjadi yang kita sepakati.
Bukan hanya itu, tetapi
BEM REMA juga telah mengajarkan saya untuk bermimpi besar dan mengeksekusinya. Karena
mimpi besar tanpa eksekusi nol besar. Banyak program – program kerja yang
kementrian kami miliki yang berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya dan menjadi
mimpi besar kementrian pendidikan. Mimpi – mimpi itu telah memahamkan saya
untuk merencanakan dan melaksanakan langkah – langkah kecil untuk meraihnya. Seperti
memulai untuk percaya dan kerja sama yang baik. Itulah kunci tercapainya mimpi –
mimpi besar ini.
Meyakini langkah ini
tak akan seeprti berjalan di atas lantai yang licin, tetapi akan seperti
berjalan di atas jalan aspal yang buruk dan penuh lubah serta kubangan. Akan
banyak warna – warna kegagalan, hambatan yang mewarnai, tapi sebulan ini
sedikitnya memberikan pemahaman untuk selalu bertahan.
Terlalu banyak kesan di
bulan pertama ini dan akan banyak kesan dibulan – bulan selanjutnya maka efek –
efek inilah yang membuat BEM REMA seperti DORAMA. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar