Efek baca buku De winst dan de liefde...
Novel sejarah kolonial yang berbalut cinta... keren lah...
tapi nyatanya buku - buku itu membuat saya melayang menginginkan seperti yang dialami diajeng sekar prembayun, yakni cinta.
ah, ntah apa maksud dari kejadian dua hari terakhir ini saat mabim ataupun saat halaqoh berlangsung.
sebenarnya tema dari pertemuan spesial itu jauh dari bahasan cinta... membahas menajemen waktu dan ilmu tauhid sangat jauh dari bahasan cinta bukan? tapi, mungkin sudah kehendak Allah maka bahasan itu pun jadi perbincangan di antara kita...
saat adikku bertanya tentang pacaran kemudian dilanjutkan dengan curahan - curahan hati yang lain tentang cinta atau saat saudariku di halaqoh bertanya tentang seorang ikhwan yang ternyata satu jurusan denganku dan ia menyatakan bahwa ia bersimpati padanya... seolah lepas tak terkendali dalam hatiku menyebutkan satu kata Cinta?
Saat hari - hariku ternyata lebih banyak diwarnai oleh amanah - amanah yang tiada terkira membuat waktuku terasa sempit hampir tak ada celah untuk memikiran tentang cinta justru kata itu menelisik hati saat membaca buku - buku fiksi karya afifah afra, de winst dan de liefde atau saat mabim dan halaqoh. Kata itu ternyata mengguncang hatiku... tak keruan...
Apa sih cinta itu? Cinta buat siapa? Apa manfaatnya untuk kehidupan kita?
Cinta itu buat saya seperti elektron ia nyata tapi imajiner karena tak terlihat tapi terasa fenomenanya. elektron banget. hal ini yang kadang membuat saya pusing rasanya seperti belajar fisika kuantum. atau ia bagaikan makhluk gaib yang nyatanya mata yang tercipta ini tak mampu melihatnya tapi kita mudah merasakan aktivitasnya... hmmm ia mampu membuat diri yang keras, tegas, dan menakutkan bersikap romantis, lembut, bahkan menyenangkan tapi ia juga mampu membuat diri lembut, romantis, dan menyenangkan bersikap keras, tegas, dan menakutkan.... benar - benar fisika kuantum banget....
Cinta buat siapa? sekilas orang - orang hanya memandang bahwa cinta hanyalah diperuntukan untuk lawan jenis saja tapi itu hanya sebagian orang saja yang mengenal cinta hanya sebatas nafsu saja mungkin. hal ini berbeda dengan sebagian orang lainnya yang memperuntukkan cinta untuk Sang Penciptanya, Rasulullah SAW, Orang tuanya, keluarganya, sahabatnya, orang beriman, atau justru untuk orang - orang yang mengisi hari - harinya... Karena dari elektron yang terletak dalam qalbu itulah kita akan membahagiakan Dia dan mereka....
Lantas apa sih manfaatnya Allah SWT menganugerahkan nikmat itu dalam qalbu kita? tak mungkin Allah menciptakan sesuatu yang sia - sia bukan? Banyak sekali manfaatnya tapi lagi - lagi ia pun punya bahayanya... #kuantum bangetz. Saat cinta yang terbit di hati kita itu jelas peruntukkannya untuk siapa maka cinta itu justru akan melahirkan inovasi - inovasi dalam perbuatan yang baik atau justru akan menciptakan keseimbangan hidup... pasti jadi abstrak ini maksudnya. tapi saat peruntukkannya salah maka ia akan membuahkan racun untuk hidup....
ah, cinta. sebuah rasa yang membuat saya melayang bebas sesaat saja....
wallahu'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar