Minggu, 06 Maret 2011

Hari Ibu

Hari ibu pada tanggal 22 Desember sudah biasa diperingati oleh warga Negara Indonesia setiap tahunnya. Namun, tahukah kita mengapa tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu? Yuk kita ulas sedikit sejarah mengapa hari ibu diperingati pada tanggal 22 Desember.

Sebelum ada peringatan hari ibu pada tanggal 22 Desember para pejuang wanita Indonesia mengadakan sebuah kongres wanita Indonesia I pada tanggal 22 – 25 Desember 1928 di Yogyakarta tepatnya di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Koggres ini dihadiri oleh 30 organisasi perempuan yang berasal dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres ini salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).

Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah persatuan perempuan Nusantara; pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan; pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa; perdagangan anak-anak dan kaum perempuan; perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita; pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya. Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan jender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.

Penetapan tanggal 22 Desember sebagai hari ibu diputuskan pada Kongres Wanita Indonesia III pada tahun 1938. Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden NO. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai hari ibu yang dirayakan hingga kini.

Tujuan adanya hari ibu pada tanggal 22 Desember adalah untuk memperingati para pejuang wanita yang memiliki semangat luar biasa yang diharapkan bisa diambil hikmah dan dicontoh. Namun, saat ini adanya hari ibu hanya dirayakan dengan memberikan sebuah bentuk kasih sayang yang diwujudkan dengan pembebasan tugas domestik seorang ibu.

Hari ibu yang ada di Indonesia merupakan sebuah bentuk peringatan terhadap perjuangan seorang wanita yang senantiasa memiliki semangat juang dan pantas untuk dihargai. Begitupun Rasulullah SAW sangat menghargai perjuangan seorang ibu. Beliau Bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Dari Abu Hurairah, dia berkata, telah datang kepada Rasulullah SAW, seorang laki – laki lalu bertanya, “ Wahai Rasulullah SAW, siapakah yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik?” Beliau menjawab, “ Ibumu” dia bertanya lagi, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibumu” dia bertanya lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab, “Ibumu” dia bertanya lagi, “kemudian siapa?” beliau menjawab, “Ayahmu”. (HR Muslim).

Rasulullah SAW begitu menghargai perjuangan dari seorang ibu apalagi dengan kita selaku umat beliau maka jangan ragu untuk menghargai dan menghormati ibu kita. Sebagai seorang muslimah kita sudah selayaknya menghormati dan menghargai ibu kita dan kita harus senantiasa menjadi seorang muslimah yang berkualitas yang selalu menjaga kehormatan diri untuk menjadi wanita yang kelak akan menjadi seorang ibu yang layak dihargai dan dihormati. Wallahu’alam. Selamat hari ibu. ^_^