Rabu, 25 April 2012

Profesional itu...

Profesional. Sebuah kata yang tak asing didengar oleh telinga kita, tetapi kadang masih banyak yang asing dengan profesional saat diaplikasikan dalam pekerjaan kita. Keterasingan kita untuk melakukan sebuah kerja yang profesional sungguh akan menghambat optimalitas kerja - kerja yang kita lakukan. Terutama pekerjaan yang melibatkan orang lain. Karena dampak buruknya tak hanya dirasakan oleh kita tapi juga oleh orang lain. Saat seseorang tidak bisa melakukan sebuah kerja profesional maka banyak faktor yang menyebabkan profesional itu tidak bisa dilakukan. Faktor terpenting adalah apakah kita telah mengenal kata profesional? Memaknai apa yang dimaksudkan dengan kata profesional? Nah berikut ini sedikit ulasan dari kata profesional. semoga bisa membantu untuk bagaimana kita memahami makna dari kata profesional dan bisa mengaplikasikannya dalam kerja - kerja yang kita lakukan. 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1994, Profesional adalah berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Sedangkan profesional menurut Aholiab Watloly, Profesional adalah orang yang berdisiplin dan menjadi "kerasan" dalam pekerjaannya. Dan juga profeional menurut Tanri Abeng (2002), Seorang profesional harus mampu menguasai ilmu pengetahuannya secara mendalam, mampu melakukan kerativitas dan inovasi atas bidang yang digelutinya serta harus selalu berfikir positif dengan menjunjung tinggi etika dan integritas profesi. 
Melihat definisi yang diungkapkan para ahli bisa disimpulkan bahwa profesional itu adalah sesuatu hal yang berhubungan dengan profesi yang disertai dengan ilmu pengetahuan yang mendalam dan dilakukan dengan penuh disiplin dalam mencapainya serta didukung oleh hal - hal yang positif dalam pencapainnya.
Akhir - akhir ini banyak orang - orang yang telah mendalami suatu disiplin ilmu kemudian saat ia bekerja tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang telah ia perdalam. Orang - orang yang seperti ini jelas sudah tidak profesional saat menjalankan tugasnya karena jelas tidak berhubungan dengan ilmu pengetahuan yang ia miliki. Akibatnya, terjadi ketidakseimabangan dalam dunia kerja. Contohnya, banyak lulusan jurusan fisika yang menjadi pegawai di bank bahkan menduduki jabatan Direktur Utama pada salah satu bank swasta yang sudah familiar dengan kita. Hal ini menunjukan bahwa pekerjaan yang ia ambil tidak sesuai dengan keahlian yang ia miliki akibatnya dunia kerja keilmuwan atau jumlah ilmuwan yang berasal dari suatu disiplin ilmu tidak berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang ia perdalam akibatnya pekerjaan ilmuwan semakin tidak diminati. Apabila semua lulusan jurusan fisika misalnya tidak menggeluti pekerjaan sebagai ilmuwan fisika maka dunia keilmuwan akan semakin ditinggalkan dan akan terjadi ketidakseimbangan dalam dunia kerja. Ketidakseimbangan ini sangat tidak baik untuk keberlangsungan sebuah negara atau organisasi karena akan mendekati kehancuran.Karena semakin banyak pekerjaan yang tidak diatasi oleh ahlinya.
Saat kita tidak mampu untuk profesional kita telah menyumbangkan kehancuran pada sebuah organisasi. Kita bekerja dalam sebuah organisasi sesuai dengan kewenangan yang kita miliki. Tidak dengan mengambil pekerjaan yang merupakan tanggung jawab orang tidak pula meninggalkan pekerjaan yang harus kita geluti. Orang yang profesional itu akan sangat bergairah dalam melakukan pekerjaannya dan mampu menyelesaikan kerja - kerja besar yang terembankan pada pundaknya bukan mengambil pekerjaan besar orang lain yang bukan merupakan tanggung jawabnya. Profesional itu juga adalah sebuah sikap yang tak melibatkan ego pribadi dalam melaksanakan pekerjaan - pekerjaan oganisasi tapi melibatkan ego organisasi itu sendiri.
Pekerjaan yang disertai dengan keprofesionalan pasti akan melahirkan prestasi - prestasi yang membanggakan. Seperti sebuah kisah perjalanan seorang ilmuwan yang mengaplikasikan ilmunya dalam pekerjaannya, yaitu Dr. Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang. Seorang pakal perkapalan yang telah menyelesaikan studinya di negeri sakura dalam jenjang S1, S2, dan S3, kemudian berhasil membuat sistem optimasi desain kapal untuk kapal container. Desain yang ia patenkan dan telah menarik perhatian negara jepang untuk mengadopsi sistem yang dibuatnya. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah ia perdalam ia membangun sebuah perusahaan yang bergerak di bidang galangan kapal karena saat ini tak ada perusahaan di Indonesia yang fokus di bidang galangan kapal sehingga ia membangun perusahaan tersebut yang dinamai dengan TERAFULK. Perusahaan ini telah menjadi tonggak sejarah dalam dunia perkapalan di Indonesia. Dengan pekerjaan yang profesionalitasnya inilah kemudian mengantarkan ia untuk mendapatkan sebuah penghargaan dari Habibie Award. Bahkan, tak hanya penghargaan yang ia dapatkan, tetapi omzet ratusan miliar setiap tahunnya bisa ia dapatkan dari bisnis kapalnya itu.
Maka, menjadi profesional adalah sebuah pilihan wajib untuk membangun bangsa ini. Dimulai dari pekerjaan yang terembankan pada kita hari ini di sebuah organisasi. Profesional akan mampu mengantarkan pencapaian yang besar ke dalam diri kita dan organisasi yang kita ikuti. Karena seorang profesional akan menyelesaikan pekerjaan - pekerjaan besarnya sampai akhir bahkan sampai tujuan yang telah dirancang bersama tuntas. 
Tak ada alasan untuk tidak profesional.