Rabu, 12 Desember 2012

Tikungan

By Helvy Tiana Rosa

Kisah itu kamu
ketika semua kata merayap senyap
dan diam - diam
kupahat wajahmu kekal
di sepanjang tikungan
hidupku yang sebentar

Minggu, 11 November 2012

Pahlawan Itu

10-11-12 merupakan hari yang diperingati sebagai hari pahlawan oleh bangsa Indonesia yang tak lain juga memperingati perjuangan  bung tomo menyelematkan surabaya dari penjajah melalui pidatonya. Semua orang beramai - ramai memperingati hari pahlawan ini dengan caranaya sendiri. bapak Presiden kita yang terhormat bahkan merayakannya dengan upacara dan nyekar di makam pahlawan. Banyak juga orang yang memperingatinya dengan membuat kutwit tentang pahlawan atau juga KemKominfo menyebarkan sms untuk mengheningkan cipta untuk mengingat jasa pahlawan.
Apakah dengan segala rupa peringatan yang kita lakukan lantas kita mulai memahami pahlawan itu? Apakah dengan peringatan - peringatan itu kita memahami bagaimana seharusnya kita pada akhirnya setelah memperingati jasa - jasa pahlawan?
Baiklah memang seharusnya sebagai seorang pemuda maka kita perlu untuk bergerak dan berkarya. Menjadi pahlawan bukanlah sesuatu yang sulit seharusnya karena gelar pahlawan bukan hanya diperuntukan untuk orang - orang yang telah menumpahkan darahnya pada saat perjuangan kemerdekaan saja. Pahlawan itu adalah orang yang mau keluar dari memikirkan dirinya sendiri saja alias mulai memikirkan kehidupan orang lain selain dirinya. Namun, yang dipikirkannya bukan kehancuran dari diri orang lain melainkan untuk memberikan kebahagiaan pada diri orang lain.
Indonesia masih menjadi negara yang perlu diperjuangkan kesejahteraannya. Dengan kondisi Indonesia sekarang ini dibutuhkan pahlawan - pahlawan yang mampu membuat indonesia lebih baik. Pahlawan ini tidak bisa sendirian dalam memperbaiki Indonesia dengan menyerahkan urusan perbaikan hanya pada pemimpin bangsa saja. Baiknya urusan perbaikan bangsa ini juga kita ikut ambil bagian dengan melakukan hal yang paling bisa kita lakukan. Banyak hal yang bisa kita lakukan dan banyak pula yang telah melakukannya.
Mereka, meski bukan orang yang secara langsung diberi gelar pahlawan oleh presiden, mereka sudah tercatat dalam catatan para malaikat sebagai pahlawan karena sudah memberikan beribu kebaikan yang boleh jadi tak pernah ada yang tahu apa yang telah diperbuatnya.
Pahlawan itu bukanlah orang yang diberi gelar oleh presiden saja melainkan orang yang selalu bekerja bekerja bekerja memperbaiki kondisi orang lain selain dirinya sendiri.
Selamat hari pahlawan! Selamat Menjadi pahlawan!

Rabu, 07 November 2012

Not Connected

Pernah denger slogan Hape Nokia? yup, Connecting people

Fungsi dari teknologi handphone salah satunya adalah untuk menghubungkan dua insan manusia atau lebih. Hubungan yang terjadi adalah hubungan apapun, baik dimulai dari bisnis, politik, ekonomi, sosial, dll. Diantara sekian banyak hubungan yang terkoneksikan yang terpenting adalah mempermudah pola komunikasi yang pada zaman dahulu sulit dilakukan secara cepat dan tepat. sebelum teknologi handphone melesat ada beberapa teknologi yang mendukung hubungan - hubungan ini, diantaranya adalah surat, pager, memo, fax, dll. Fungsi mereka sama dengan handphone, yaitu untuk mengkoneksikan hubungan - hubungan diantara manusia.
Munculah handphone yang kemudian terus berkembang secara melesat, dimulai dari generasi pas - pasan hingga generasi pas di tangan dan di hati para penggunanya. fungsinya tak jauh beda, yakni untuk mengkoneksikan dua insan manusia atau lebih. Tapi ya namanya juga teknologi pasti banyak kekurangan. bukan teknologi namanya kalau gak ada cacat, pasti disebut ciptaan Rabb semesta alam. Namun, dari sekian banyak kecacatan yang namanya teknologi ada suatu permasalahan yang sebenarnya bukan salah teknologi. permasalahannya itu karena satu kata, yaitu 'rasa'
Rasa disini bukan teknologi rasa nanas, coklat, atau strawberry hehehe. Sebelum menganalisis itu saya mau bercerita dulu tentang sebuah organisasi yang saya ikuti. Bulan kedua tahun ini saya mengikuti sebuah organisasi kampus yang besar. beberapa bulan dijalani muncul berbagai masalah yang dihadapi. permasalahan yang timbul sangat banyak hingga kadang kita cukup keteteran dengan semuanya. nah, diantara semua masalah yang muncul adalah sakit hati dan kecewa. permasalahan ini bukan masalah yang sepele tentu saja. kalau ada yang menganggap permasalahan ini sepele mungkin karena ia telah membunuh sejenis nama bernama hati/perasaan. dari semua masalah yang ada sebenarnya penyebab utamanya adalah dua masalah itu. Mengapa? karena sebagian besar saat masalah muncul merupakan akibat dari dua hal tersebut. bagaimana tidak? saat pemimpin itu melakukan sesuatu yang mengecewakan dan sakit hati maka staf tidak akan bekerja secara optimal bahkan mungkin akan meninggalkan begitu saja amanah. Dan itulah yang terjadi sedikit pada saya hehe. tentu permasalahan ini tidak baik lama - lama dibiarkan. Tapi, malah terjadi pembiaran yang berkelanjutan hingga masalah jadi berlarut - larut. 
Well, dari kejadian di atas kira - kira apa yang menjadi masalah? Baiklah mari kita bahas. saat teknologi hadir terutama komunikasi melalaui telepon yang dipelopori oleh Alexander Graham Bell maka fungsinya yang sebagai alat komunikasi bisa menyelesaikan permasalahan ini, tapi ternyata tidak pula handphone menjadi solusi atas permasalahan di atas. lantas apa? Koneksi manusia itu bukan handphone saja sebenarnya. ia hanya sebagai alat bantu saja yang kapanpun sebenarnya menbjadi masalah bukan solusi. 
Koneksi handphone ini masih banyak masalah, misalnya saja saat seseorang mengirimkam pesan dengan layanan sms saja kadang sms itu tidak dibalas atau telepon tidak diangkat padahal sms dan telepon itu sangat penting. mengapa ini terjadi?
saat seseorang melakukan hal tersebut ada beberapa motif yang melatarbelakanginya, yaitu tidak punya pulsa, tidak terdengar bunyi dering atau tidak terasa getar handphone, dan yang juga mungkin adalah tidak mau membalas dan mengangkat. Nah, apakah itu disebabkan karena teknologi yang kurang canggih atau memang karena tidak saling menggunakan nokia hingga tak connecting people, dll. Ketidakinginan seseorang dalam merespon sms atau telepon yang datang ke handphonenya bukanlah salah dari handphone itu sendiri melainkan ia datang dari hati orang tersebut. Mengapa? karena keinginan itu datang dari hati bukan? jadi saat banyak hal yang tidak terkoneksikan dengan baik maka bisa jadi hati dari salah satu orang yang berkoneksi memang sedang tidak sehat. 
Salim A. Fillah bilang persaudaraan yang tidak dilandasi oleh iman maka ia adalah pemusuhan dan penyesalan. Maka soal iman/hati itu jadi penting untuk berkoneksi dengan baik antar manusia. tanpa hati yang baik atau iman yang sehat maka koneksi antara kita tidak akan sempurna. 
Nah, secanggih apapun teknologi yang memfasilitasi koneksi antar manusia, apabila hatinya tidak sehat maka koneksi itu tidak akan berjalan baik atau menghasilkan sesuatu yang baik. 
wallahu'alam

Rabu, 31 Oktober 2012

Hari-hari Menjelang Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas rda. pada saat sudah dekat wafatnya Rasulullah s.a.w., beliau menyuruh Bilal azan untuk mengerjakan shalat, lalu berkumpul para Muhajirin dan Anshar di masjid Rasulullah s.a.w.. Kemudian Rasulullah s.a.w. menunaikan shalat dua raka’at bersama semua yang hadir. Setelah selesai mengerjakan shalat beliau bangun dan naik ke atas mimbar dan berkata: “Allhamdulillah, wahai para muslimin, sesungguhnya saya adalah seorang nabi yang diutus dan mengajak orang kepada jalan Allah dengan izinnya. Dan saya ini adalah sebagai saudara kandung kalian, yang kasih sayang pada kalian semua seperti seorang ayah. Oleh karena itu kalau ada yang mempunyai hak untuk menuntutku, maka hendaklah ia bangun dan balaslah saya sebelum saya dituntut di hari kiamat.”

Rasulullah s.a.w. berkata demikian sebanyak 3 kali kemudian bangunlah seorang lelaki yang bernama ‘Ukasyah bin Muhshan dan berkata: “Demi ayahku dan ibuku ya Rasulullah s.a.w, kalau anda tidak mengumumkan kepada kami berkali-kali sudah tentu saya tidak mau melakukan hal ini.” Lalu ‘Ukasyah berkata lagi: “Sesungguhnya dalam Perang Badar saya bersamamu ya Rasulullah, pada masa itu saya mengikuti unta anda dari belakang, setelah dekat saya pun turun menghampiri anda dengan tujuan supaya saya dapat mencium paha anda, tetapi anda telah mengambil tongkat dan memukul unta anda untuk berjalan cepat, yang mana pada masa itu saya pun anda pukul pada tulang rusuk saya. Oleh itu saya ingin tahu sama anda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta tersebut.”

Rasulullah s.a.w. berkata: “Wahai ‘Ukasyah, Rasulullah s.a.w. sengaja memukul kamu.” Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata kepada Bilal r.a.: “Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fatimah dan ambilkan tongkatku ke mari.” Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fatimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata: “Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk diqishash.”

Setelah Bilal sampai di rumah Fatimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fatimah r.a. menyahut dengan berkata: “Siapakah di pintu?.” Lalu Bilal r.a. berkata: “Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah s.a.w. untuk mengambil tongkat beliau.” Kemudian Fatimah r.a. berkata: “Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya.” Berkata Bilal r.a.: “Wahai Fatimah, ayhandamu telah menyediakan dirinya untuk diqishash.” Bertanya Fatimah. r.a. lagi: “Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah s.a.w.?.” Bilal r.a. tidak menjawab pertanyaan Fatimah r.a., segeralah Fatimah r.a. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah S.A.W.

Setelah Rasulullah S.A.W. menerima tongkat tersebut dari Bilal r.a. maka beliau pun menyerahkan kepada ‘Ukasyah. Ketika melihat hal itu maka sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq dan sayyidina Umar bin Khattab berdiri dan berkata, “Hai Ukasyah! Kami sekarang berada di hadapanmu! Pukul dan qisaslah kami berdua sepuasmu dan jangan sekali-kali engkau pukul Rasulullah saw.!” Namun, dengan lembut, Rasulullah saw. berkata kepada kedua sahabat terkasihnya itu, “Duduklah kalian berdua. Allah telah mengetahui kedudukan kalian.” Kemudian berdiri sayyidina Ali bin Abi Thalib yang langsung berkata, “Hai Ukasyah! Aku ini sekarang masih hidup di hadapan Nabi saw. Aku tidak sampai hati melihat kalau engkau akan mengambil kesempatan qisas memukul Rasulullah. Inilah punggungku, maka qisaslah aku dengan tanganmu dan deralah aku semaumu dengan tangan engkau sendiri!” Berkata Rasulullah saw. “Allah Swt. telah tahu kedudukanmu dan niatmu, wahai Ali!”
Setelah itu cucu Rasulullah Hasan dan Husin bangun dengan berkata: “Wahai ‘Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah s.a.w., kalau kamu menqishash kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah s.a.w.” Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah s.a.w. pun berkata: “Wahai buah hatiku, duduklah kalian berdua.” Berkata Rasulullah s.a.w. “Wahai ‘Ukasyah pukullah saya kalau kamu hendak memukul.” Kemudian ‘Ukasyah berkata: “Ya Rasulullah s.a.w., anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju.” Maka Rasulullah s.a.w. pun membuka baju, terlihatlah kulit baginda yang putih dan halus maka menangislah semua yang hadir.

seketika ‘Ukasyah melihat tubuh badan Rasulullah s.a.w. maka ia pun mencium beliau dan berkata; “Saya tebus anda dengan jiwa saya, ya Rasulullah s.a.w. siapakah yang sanggup memukul anda. Saya melakukan begini karena saya hendak menyentuhkan badan anda yang dimuliakan oleh Allah s.w.t dengan badan saya. Dan Allah s.w.t. menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu.” Kemudian Rasulullah s.a.w. berkata: “Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya.”

Kemudian semua jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata: “Wahai ‘Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi derajat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah s.a.w. di dalam syurga.”

Sumber: Durrotun Naashihiin karya Syeikh �Ustman bin Hasan hal 72...

Pernah Ada Masa - Masa by Salim A. Fillah

pernah ada masa-masa dalam cinta kita
kita lekat bagai api dan kayu
bersama menyala, saling menghangatkan rasanya
hingga terlambat untuk menginsyafi bahwa
tak tersisa dari diri-diri selain debu dan abu

pernah ada waktu-waktu dalam ukhuwah ini
kita terlalu akrab bagai awan dan hujan
merasa menghias langit, menyuburkan bumi,
dan melukis pelangi
namun tak sadar, hakikatnya kita saling meniadai

di satu titik lalu sejenak kita berhenti, menyadari
mungkin hati kita telah terkecualikan dari ikatan di atas iman
bahkan saling nasehatpun tak lain bagai dua lilin
saling mencahayai, tapi masing-masing habis dimakan api

kubaca cendikiawan dinasti ming, feng meng long
menuliskan sebaitnya dalam ‘yushi mingyan’;
“bungapun layu jika berlebih diberi rawatan
willow tumbuh subur meski diabaikan”

maka kitapun menjaga jarak dan mengikuti nasihat ‘ali
“berkunjunglah hanya sekali-sekali, dengan itu cinta bersemi”

padahal saat itu, kau sedang dalam kesulitan
seperti katamu, kau sedang perlu bimbingan
maka seolah aku telah membiarkan
orang bisu yang merasakan kepahitan
menderita sendiri, getir dalam sunyi
-ataukah memang sejak dulu begitulah aku?-

dan sekarang aku merasa bersalah lagi
seolah hadirku kini cuma untuk menegur
hanya mengajukan keberatan, bahkan menyalahkan
bukan lagi penguatan, bukan lagi uluran tangan
-kurasa uluran tanganku yang dulupun membuat kita
hanya berputar-putar di kubangan yang kau gali itu-

kini aku hanya menangis rindu membaca kisah ini;
satu hari abu bakr, lelaki tinggi kurus itu menjinjing kainnya
terlunjak jalannya, tertampak lututnya, gemetar tubuhnya
“sahabat kalian ini”, kata Sang Nabi pada majelisnya, “sedang kesal
maka berilah salam padanya dan hiburlah hatinya..”

“antara aku dan putera al khaththab”, lirih abu bakr
dia genggam tangan nabi, dia tatap mata beliau dalam-dalam
“ada kesalahfahaman. lalu dia marah dan menutup pintu rumah.
kuketuk pintunya, kuucapkan salam berulangkali untuk memohon maafnya,
tapi dia tak membukanya, tak menjawabku, dan tak juga memaafkan.”

tepat ketika abu bakr selesai berkisah, ‘umar datang dengan resah
“sungguh aku diutus pada kalian”, Sang Nabi bersabda
“lalu kalian berkata ‘engkau dusta!’, wajah beliau memerah
“hanya abu bakr seorang yang langsung mengiya, ‘engkau benar!’
lalu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan hartanya.
masihkah kalian tidak takut pada Allah untuk menyakiti sahabatku?”

‘umar berlinang, beristighfar dan berjalan simpuh mendekat
tapi tangis abu bakr lebih keras, air matanya bagai kaca jendela lepas
katanya, “tidak ya Rasulallah.. tidak.. ini bukan salahnya..
demi Allah akulah memang yang keterlaluan..”
lalu diapun memeluk ‘umar, menenangkan bahu yang terguncang

ya Allah jika kelak mereka berpelukan lagi di sisiMu
mohon sisakan bagian rengkuhannya untuk kami
pada pundak, pada lengan, pada nafas-nafas ini..

dikutip dari Buku Dalam Dekapan Ukhuwah karya Salim A. Fillah

Di perjalanan yang sebentar ini saudariku, aku bahkan tak berguna untukmu. Maafkan

Selasa, 30 Oktober 2012

Prasangka

Haruskah aku sia - siakan 20 tahun bersekat denganmu

Menghindar kala melihatmu

berlari kala kau sapa aku

mengelak kala kau raih aku

Haruskah aku hidup dalam sandiwara panjang

seolah aku bahagia meski kau lukai aku

seolah tersenyum tulus padahal mimpi buruk tentangmu

seolah aku telah bebas dan terlepas sedang nafas pun aku masih sesak

Mengapa kita tidak akhiri saja ini?

Aku tak sanggup mendapati kamu seperti itu

Aku tak sanggup mendapati diriku seperti ini

Aku ingin bebas terlepas

dari sebuah ikatan yang menyesakkan

Aku ingin terbebas

dari jurang yang memisahkan

Aku ingin menghancurkan

Tembok yang menyekat

Aku ingin lega dari sesuatu

Bernama Prasangka

Prasangka

Haruskah aku sia - siakan 20 tahun bersekat denganmu

Menghindar kala melihatmu

berlari kala kau sapa aku

mengelak kala kau raih aku

Haruskah aku hidup dalam sandiwara panjang

seolah aku bahagia meski kau lukai aku

seolah tersenyum tulus padahal mimpi buruk tentangmu

seolah aku telah bebas dan terlepas sedang nafas pun aku masih sesak

Mengapa kita tidak akhiri saja ini?

Aku tak sanggup mendapati kamu seperti itu

Aku tak sanggup mendapati diriku seperti ini

Aku ingin bebas terlepas

dari sebuah ikatan yang menyesakkan

Aku ingin terbebas

dari jurang yang memisahkan

Aku ingin menghancurkan

Tembok yang menyekat

Aku ingin lega dari sesuatu

Bernama Prasangka

Minggu, 05 Agustus 2012

Menafakuri Ramadhanku

Ramadhan 1433 H ramadhanku ke yang 21. Orang bilang ramadhan itu bulan dimana terdapat malam terbaik dibandingkan malam seribu bulan. Bulan penuh rahmat dan penuh ampunan. Namun, aku belum merasakan keutamaan ramadhan. Maka aku bertekad tahun ini harus ada yang kudapatkan sehingga aku merasa berbeda dari sebelumnya. Aku ingin menemukan jati diriku yang baik. menghilangkan kebiasaan buruk yang selalu kulakukan karena pikiran bawah sadarku.
Namun, meski sudah kulewatkan 15 hari dalam bulan penuh berkah ini aku belum merasa sudah berubah. Aku teringat perubahan itu tak serta merta datang tanpa usaha mewarnainya. Malam ke- 16 ramadhan kuputuskan untuk ikut serta dalam rombongan BEM REMA untuk mengikuti kegiatan mabit di Mesjid Habiburrahman, mesjid yang penuh dengan cerita yang mengisi 3 tahun belakangan ini. Berangkat bersama 3 orang kawan lainnya menggunakan angkutan umum. Meski macet menjadi ujian perjalanan ini, tapi alhamdulillah kami mendapatkan kemudahan saat perjalanan menuju mesjid Habiburrahman.
Sesampainya disana shalat tarawih tengah berlangsung. Pasukan yang lain melaksanakan sholat terpisah dengan jamaah mesjid karena sudah selesai. sedang mereka melaksanakan shalat aku yang sedang kedatangan bulan menyimak taujih qur'ani yang disampaikan oleh ustadz ade hanapi. Materi yang disampaikan adalah "Melejitkan Potensi Diri dengan Motivasi Qur'ani"
Dari materi itulah kemudian aku mendapati diriku memahami proses yang harus kujalani untuk mampu merubah diri menjadi lebih baik. Ustadz mengungkapkan bahwa prinsip manusia cerdas adalah bersyukur "Alhamdulillah", Berfikir Positif, dan Berorientasi masa depan hakiki. 
Aku pikir perubahan yang harus kudapatkan adalah menjadi manusia cerdas. Rasulullah SAW bersabda, Orang yang CERDAS adalah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya dan beramal untuk menyiapkan bekal akhirat. Sedangkan orang yang LEMAH adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berandai - andai kepada Allah SWT. (Hadits hasan riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Perubahan yang harus saya lakukan adalah berubah menjadi ribadi yang cerdas dengan mengamalkan ciri - ciri yang dimiliki oleh pribadi cerdas.
  • Bersyukur mengucapkan Alhamdulillahirrabbil'alamin karena bersyukur dengan hamdalah adalah pengakuan seorang muslim atas kesempurnaan Allah SWT, totalitas kesdaran bahwa segala sesuatunya adalah bersumber kepada Allah, komitmen untuk bersikap positif.dan berprasangka kepada Allah SWT
  • Berfifkir Positif : pikiran bawah sadar menguasai tingkah laku kita sebesar 88% dan pikiran sadar kita sebanyakl 12% saja. Otak senantiasa merekam sesuatu yang berujung dan mengirimkannya ke dalam pikiran bawah sadar manusia. Untuk memperbaiki tingkah laku kita maka harus merubah pikiran bawah sadar kita. adalah dengan menginstal ulang alam pikiran bawah sadar kita. Caranya adalah dengan membiasakan kebiasan positif dan mengendalikan emosi dengan cara mengulang - ulang pesan setiap hari sebelum tidur dan setelah tidur. salah satu dzikir yang di contohkan Rasulullah SAW, 
‘Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepadaMu, aku menyerahkan urusanku kepadaMu, aku menghadapkan wajahku kepadaMu, aku menyandarkan punggungku kepadaMu. Karena senang (mendapat rahmatMu) dan takut (akan siksaanMu). Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dariMu, kecuali kepadaMu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, NabiMu yang Engkau utus.’ …Apabila kamu meninggal, maka kamu akan meninggal dunia dengan memegang fitrah.’ (HR. Bukhari dan Muslim 4/2081)
          mengungkapkan pikiran positif maka alam akan merespon dan mendukung, tidak membiarkan pikiran negatif merasuk pikiran kita. biarkan pesan - pesan al - quran merubah pikiran menjadi positif.

Agenda Perubahan Ramadhan
- Membiasakan membaca do'a dan dzikir sebelum tidur dan aetelah tidur
- Bersahabat dengan Al - Qur'an dengan menyempurnakan bacaan, merutinkan, mengulang-ulang bacaan, menyimak bacaan dan mengamalkannya.
- membaca buku 15' sehari
- Muhasabah sebelum tidur dengan menulis diary.

Perubahan tidak serta merta terjadi tanpa ikhtiar yang kita lakukan

Jadilah Saudari yang Melangkah ke Surga Bersama

Kau adalah anugerah yang Allah kirimkan padaku
Tertulis dalam firmanNya, 'Sesungguhnya tiap mukmin itu bersaudara'
Di Jalan terjal ini aku tak yakin sanggup sendiri
Kuharap ada kau yang selalu ingatkanku kala salah
Kuharap ada kau yang selalu menguatkanku kala lemah
Seperti Harun yang membersamai Musa dalam perjalanan panjangnya
Meski ku tahu kau tak mungkin sempurna
Hanya saja aku ingin kaulah yang membersamai aku
Dalam perjalanan panjang ini hingga ke Surga
Dan membuat para Nabi dan Syuhada itu cemburu


Rabu, 01 Agustus 2012

Membangun Keluarga Pecinta Allah

Malam ke-13 Ramadhan, seperti biasa aku pergi melangkahkan kaki menuju mesjid dekat kosanku, Daarut Tauhid. Malam ini tak boleh terlewatkan ceramah ramadhannya, pikirku. Karena ustadz yang memberikan ceramah salah satu ustadz favoritku. Materi yang diberikan selalu meresap ke dalam relung hati. Ustadz Budi Prayitno. Malam itu beliau memberikan materi tentang "Membangun Keluarga Pecinta Allah"
Ustadz mengawali ceramahnya dengan menceritakan sebuah kisah seorang anak manusia pada saat zaman penjajahan. Di Kota Bandung saat itu masih di jajah oleh negara matahari terbit, jepang. seperti biasa para tentara Jepang selalu memaksa para pribumi untuk melakukan ritual seperti halnya yang mereka lakukan, yakni menyembah matahari saat muncul di ufuk timur. Semua pribumi dengan polosnya mengikuti perintah sang tentara, tetapi di tengah - tengah mereka ada seorang pemuda yang menolak untuk menyembah matahari dengan lantang ia mengatakan, "Saya tidak akan ruku' dan sujud selain kepada Allah SWT." Karena hal inilah maka seorang tentara Jepang mengeluarkan samurai tajam miliknya dan ditodongkan ke leher sang pemuda. Namun, atas izin Allah pemuda itu selamat dari tebasan tentara Jepang. Saat pulang ke Rumah ayah dari pemuda itu mempertanyakan dan menegur sikap pemuda itu, tapi dengan tegas ia mengatakan, "saya tidak takut dengan orang - orang itu yang terpenting saya tidak ruku' dan sujud selain kepada Allah SWT. biar saya harus mati itu lebih baik."
Kemudian kisah lainnya adalah datang dari pemuda yang kuliah di Institut Teknologi Bandung yang saat itu masih zaman Belanda. Pada saat itu jam kuliah tidak pernah memperhatikan waktu ibadah umat muslim termasuk sholat jumat. pemuda itu harus mengikuti ujian pada salah satu mata kuliah, tetapi waktu ujian itu bersamaan dengan waktu ibadah sholat jumat. Pemuda tersebut adalah pemuda sholeh sehingga ia pada saat ujian ia meninggalkan bangku ujian dan ditanya oleh dosennya yang berasal dari Belanda.
"Mau kemana anda? mengapa meninggalkan ujian?" Tanya dosennya.
"Saya mau sholat jumat pak" jawab pemuda itu
"Nanti kamu tidak akan lulus apabila meninggalkan ujian." jelas dosen itu
"Biarlah pak yang penting saya tidak meninggalkan sholat jumat"
Tanpa diprediksi dosen tersebut mengambil soal ujian pemuda tersebut kemudian dilipatnya dan diberikan kepada pemuda tersebut dan mengatakan, "kerjakan ujiannya di Rumah"
Sang pemuda terkejut dan tidak percaya, kemudian ia bertanya, "apakah bapak tidak takut saya akan berbuat curang?"
"saya tidak takut karena seorang manusia yang taat pada ajaran agamanya pasti ia tidak akan berbuat curang kepada saya."
Dari dua kisah tersebut bisa kita tarik benang merah dari karakter yang dimiliki oleh kedua pemuda tersebut, yaitu mereka sangat sholeh, taat, dan tidak takut kepada selainNya. inilah hasil pendidikan yang dilakukan di Rumah sehingga Keluarga mampu menghasilkan para pecinta Allah. Pendidikan ini tidak bisa serta merta dilakukan tanpa proses yang panjang atau dilakukan langsung pada usia dewasa. Pendidikan ini harus dilakukan sejak anak manusia dilahirkan ke Dunia hingga usia 5 tahun. Dari pendidikan tersebut ada tiga hal yang harus dimiliki oleh anak usia 0 - 5 tahun adalah sebagai berikut :
  • Memiliki Identitas
Identitas yang harus dimiliki oleh anak 0 - 5 tahun adalah identitasnya sebagai seorang muslim yang berasal dari keluarga muslim. pada usia ini anak harus bisa mengenal ketauhidan kepada Allah SWT. hal ini dapat tercapai tergantung bagaimana sifat dari orangtuanya. Cara mendidik agar anak mampu memiliki identitas sebagai seorang muslim haruslah dengan cara yang tepat jangan sampai saat seorang anak diperintah untuk sholat orangtua menakuti mereka dengan neraka maka mereka akan menjudge bahwa Allah itu kejam. didiklah mereka dengan keteladanan. anak perempuan akan mengikuti atau mencopy ibunya saat ibunya mengenakan kerudung ia pasti ingin menggunakannya juga. Selain itu, dekatkan mereka pada hal - hal ketauhidan.
  • Menahan Keinginan
Anak pada usia 0 - 5 tahun harus mampu menahan keinginannya. mereka harus sudah menyadari bahwa apa - apa yang mereka inginkan tidak langsung bisa dimiliki atau mungkin sama sekali tidak bisa dimiliki. salah satu untuk menumbuhkan ini adalah dengan Toilet training. hal ini harus dimiliki karena apabila ini gagal dimiliki maka sesungguhnya anak sedang disiapkan untuk mejadi koruptor yang tidak sabar mendapat rezeki atau perampok atau pencuri yang tidak sabar menunggu rezekinya.
  • Memiliki kekuatan ego atau teguh pendirian
Anak pun harus seudah memiliki kekuatan ego dalam artian dia teguh pada pendirian. hal ini akan menghindarkannya dari kegiatan bullying yang marak terjadi di Sekolah - sekolah.

Ketiga hal itulah yang perlu dimiliki oleh anak - anak usia 0 - 5 tahun agar mampu tercipta keluarga pencinta Allah SWT.

wallahu'alam Bishowab

dicatat kembali dari hasil menyimak ceramah ramadhan Ustadz Budi Prayitno

Kamis, 21 Juni 2012

Akpro UPI, apa yang telah aku berikan untuknya?

setelah dua hari terakhir diliputi badai hari ini Allah memberikan sedikit pencerahan yang mengembalikan kembali sedikit semangat itu. setelah berlelah - lelah urusan akademik menyempatkan datang ke acara diskusi publik soal otonomi kampus di Auditorium LPPM. tidak ada niat untuk serius untuk menyimak materi di acara ini memang. beruntung datang saudariku Evi Mulyani yang membuka sebuah diskusi berkaitan dengan Akademi Profesi. Evi membuka diskusi dengan sebuah pertanyaan, “kenapa sih UPI hanya mampu 1 atau 2 kelompok untuk berjuang di ajang PIMNAS padahal Proposal yang didanai cukup banyak dan bahkan yang mengirimkan PKM-GT mencapai 400 buah proposal, tapi kenapa yang lolos PIMNAS hanya sedikit?” kemudian aku jadi ikut berpikir soal ini. Kemudian evi melanjutkan analisisnya soal ini, “apa mungkin karena kita adalah UPI jadi juri agak berat untuk meloloskan UPI atau jangan - jangan juri yang terlibat dari kampus - kampus yang selama ini peraih emas PIMNAS.”.
Well, itu memang analisis yang berlebihan sih dan cenderung suudzon, tapi perlu kita khawatirkan ada apa dengan Akademi Profesi UPI bahkan untuk ajang bergengsi seperti PIMNAS saja UPI masih sedikit yang ikut. Bahkan ada yang bilang saat seorang mahasiswa UPi yang lolos jadi finalis dalam salah satu ajang nasional mengatakan saat berada bersama peserta dari kampus lain ditanya, “UPI itu kampus underdog ya?” Waw sebuah reaksi yang dipertanyakan ke eksistensian kampus UPI sebagai kampus negeri yang sebenarnya punya prestasi yang tak kalah dari kampus lain.
bukan soal ini saja sebenarnya masalah ke eksistensian UPI dalam hal akademik profesi yang agak diragukan orang lain. teringat dengan program Indonesia Mengajar yang diinisiasi oleh Anies Baswedan. UPI baru diakui kualitasnya dalam program ini pada angkatan 4. Padahal kita tahu UPI adalah penghasil guru - guru yang sudah disiapkan menjadi pendidik masa depan, tapi apa di ajang ini saja UPI belum diakui.
Apalagi yang menjadi kekurangan - kekurangan UPI dalam hal akademik? pasti masih banyak.
Sebagai seorang agent of change kita tak layak fokus pada masalah saja kita perlu mendapatkan solusinya. untuk permasalahan ini sebenarnya perlu dianalisis lagi akar permasalahannya. Oke kita sorot soal ajang PKM ini. Hanya 2 kelompok saja yang berangkat berlaga di PIMNAS. masalahnya bisa saja adalah kurangnya kelompok yang ikut ajang PKM dari kampus UPI BS atau Kamda. Hal ini sangat berpengaruh terhadap jumlah yang berangkat PIMNAS pada akhirnya karena peluang semakin sedikit. Boleh jadi kampus yang sering mendapat emas itu mengirimkan jauuuuhhhh lebih banyak daripada UPI sehingga peluang masuk PIMNAS bahkan mendapat emas lebih banyak dibandingkan kita. Kita tanyakan pada diri kita sebagai mahasiswa UPI bagaimanakah keinginan kita untuk membuat sebuah karya ilmiah secara tulisan?
Nah, itu dia permasalahannya adalah budaya menulis ilmiah di kampus UPI masih kurang sehingga untuk ikut ajang seperti PKM, lomba karya tulis ilmiah, dll masih sangat kurang akibatnya peluang kita untuk eksis sangat kecil karena orang hanya mau menilai dari prestasi dan karyannya. Hal ini dapat berimbas kepada ajang seperti Indonesia Mengajar dan yang lainnya sehingga kualitas kita bisa diragukan padahal kita sangat berkualitas juga.
well, lantas apa yang sudah diberikan oleh kita khususnya aku untuk permasalahan ini? Oke saat ini aku adalah salah seorang pengurus BEM yang bergerak di bidang Akpro yang secara tidak langsung bertanggung jawab pada masalah ini. Proker yang sudah ada harapannya memang bisa membantu menyelesaikan permasalahan ini tapi tidak bisa diandalkan pada proker yang ada. sepertinya perlu ada kerja sama dengan pihak - pihak terkait untuk meningkatkan kualitas ini.
Bukan sesuatu yang akan banyak memberikan konteribusi memang tapi harus bisa memberikan kontribusi sekecil apapun itu. SEMANGAT ASRI TINGKATKAN KUALITAS DIRI DAN AKPRO BEM REMA UPI UNTUK UPI YANG LEBIH BERDEDIKASI!!!!! :)

Senin, 21 Mei 2012

BEM REMA SEPERTI DORAMA


Dorama adalah bahasa jepang dari drama alias sinetron dalam dunia perfilman bangsa Indonesia. Tapi, dorama jepang memiliki cirri khas tersendiri dengan dorama atau sinetron dengan Negara – Negara lain. Apa bedanya? Bedanya adalah pada dorama jepang sering kali mengangkat tema yang ada pada manga – manga yang sudah beredar atau mengangkat tema – tema yang dekat dengan kehidupan masyarakat jepang. Selain itu, dorama jepang tidak selalu mengangkat tema cinta yang seperti drama di Indonesia atau korea. Cerita yang dibagi – bagi menjadi kurang lebih 8 – 11 episode ini selalu mengangkat tema – tema kehidupan yang luas misalnya saja seperti dorama yang baru saja saya tonton saat libur panjang kemarin, Freeter ie wok au. Dorama yang menceritakan seorang freeter atau part timer yang memiliki cita – cita untuk memberli rumah agar dapat memberikan kebahagiaan untuk ibunya yang mengalami depresi karena di bully oleh tetangganya.
Selalu ada kisah – kisah inspiratif dalam dorama – dorama yang telah ditonton dengan tema apapun, baik tema persekolahan, percintaan, keluarga, pekerjaan, politik, dan banyak lagi. Selalu ada kesan yang mendalam selepas menikmati dorama – dorama tersebut. Seperti saat setelah menonton dorama yang berjudul feeter, ie wo kau itu perasaan – perasaan seperti semangat untuk mencintai pekerjaan, mencintai keluarga, memahami betapa cara komunikasi seseorang untuk menunjukan rasa kasih sayangnya tergantung sifat dan karakter yang ia miliki, atau bermimpi untuk memberikan rasa kasih sayang untuk orang yang dicintai, seperti keluarga. Dorama itu telah mengajarkan banyak hal penting dalam kehidupan saya yang mungkin juga selalu bersikap tak seharusnya kepada keluarga karena kurang memahami cara komunikai mereka dalam memberikan rasa kasih sayangnya.
Pun dengan BEM REMA saat ini, keluarga baru yang baru saja dibentuk selama kurang lebih satu bulan ini memiliki sedikit kesan dan sedikit yang harus dilakukan. BEM REMA telah mengajarkan memahami orang – orang yang memiliki latar belakang yang berbeda, komunikasi yang berbeda, jalan pemikiran yang berbeda, dan hal – hal lain yang berbeda dengan yang kebanyakan saya temui. Semakin mematangkan pemikiran dan penentuan sikap untuk orang – orang yang lebih heterogen. BEM REMA memberikan pemahaman untuk selalu menerima kondisi apapun baik perlakuan orang lain terhadap kita baik dari komunikasi yang dilakukan oleh orang lain seperti menteri saya yang selalu menjadikan keseriusan atau ‘jutek ’menjadi caranya dalam mengkomunikasikan pemikirannya atau juga rekan dirjen saya yang selalu memberikan candaan – candaan untuk mengkomunikasikan sesuatu meski tidak sering. Sikap saling memahami dan menghargai itulah yang saya pahami untuk digunakan dalam dunia organisasi seheterogen seperti ini agar bukan saja menjadi seperti yang kita mau tapi menjadi yang kita sepakati.
Bukan hanya itu, tetapi BEM REMA juga telah mengajarkan saya untuk bermimpi besar dan mengeksekusinya. Karena mimpi besar tanpa eksekusi nol besar. Banyak program – program kerja yang kementrian kami miliki yang berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya dan menjadi mimpi besar kementrian pendidikan. Mimpi – mimpi itu telah memahamkan saya untuk merencanakan dan melaksanakan langkah – langkah kecil untuk meraihnya. Seperti memulai untuk percaya dan kerja sama yang baik. Itulah kunci tercapainya mimpi – mimpi besar ini.
Meyakini langkah ini tak akan seeprti berjalan di atas lantai yang licin, tetapi akan seperti berjalan di atas jalan aspal yang buruk dan penuh lubah serta kubangan. Akan banyak warna – warna kegagalan, hambatan yang mewarnai, tapi sebulan ini sedikitnya memberikan pemahaman untuk selalu bertahan.
Terlalu banyak kesan di bulan pertama ini dan akan banyak kesan dibulan – bulan selanjutnya maka efek – efek inilah yang membuat BEM REMA seperti DORAMA. J

Kebangkitan Nasional Tahun 2012

Kita akan selalu ingat pada kebangkitan nasional yang diawali oleh sebuah gerakan pemuda pada tahun 1908 lebih tepatnya tanggal 20 Mei 1908. Tanggal ini merupakan tanggal didirikannya sebuah organisasi pemuda yang bernama Boedi Oetomo. Organisasi ini ditandai sebagai kebangkitan nasional karena mampu menggerakan pemuda - pemuda yang lain untuk membuat gerakan yang serupa agar membuat rakyat indonesia mau merubah diri dan keluar dari zona nyamannya. 
Kebangkitan nasional yang selalu diperingati pada tanggal lahirnya organiasasi pemuda Boedi Oetomo itu telah berlalu 104 tahun. Hari ini rakyat indonesia selalu memperingati kebangkitan yang telah berlalu 104 tahun yang lalu. berbagai macam hal dilakukan untuk memperingatinya, mulai aksi turun ke jalan yang dilakukan oleh para mahasiswa, pembentukan iponi publik oleh media massa, sampai pidato kepresidenan yang disampaikan langsung oleh Bapak Presiden yang terhormat SBY. Hanya itu saja kebangkitan nasional yang dilakukan pada tahun 2012. Sehari dua hari selepas kegiatan peringatan ini sudah terlewatkan semangat itu sudah hilang digerus oleh kondisi bangsa yang kian hari makin kacau. Di Kebangkitan nasional yang sudah 104 Tahun ini harus membangkitkan apa agar bangsa ini segera beranjak dari keterpurukan dari segala sisi?
Well, sebagai mahasiswa yang sudah diberi gelar Agent of Change harusnya sudah banyak perubahan yang kita lakukan untuk meraih kembali kebangkitan nasional yang dahulu kala yang usianya telah mencapai 104 tahun itu. Perubahan itu tak bisa dilakukan secara instan seeprti kita memasak mie yg siap makan. Tapi perubahan itu seeprti proses tumbuhnya sebuah pohon. Hal pertama yang kita lakukan adalah merubah diri kita dan membuat kita mampu bangkit dari segala keterpurukan. Kenapa harus diri kita dulu? Well, pernah dengar kan kalo Allah SWT tidak akan merubah suatu kaum kalo orang - orang di kaum itu tidak mau merubahnya. Ya begitulah fitrahnya saat kita mau negeri ini berubah tapi kita sebagai orang yang ada di negeri ini tidak berubah maka perubahan ini hanya akan menjadi mimpi belaka. Saat perubahan terjadi pada diri kita maka orang akan melihat perubahan diri kita yang membuat orang lain mau ikut untuk berubah. 
Sebuah kebangkitan itu tak bisa mengandalkan orang lain karena menuntut orang lain untuk lebih banyak bekerja sedang kita hanya bicara itu sangat dibenci Allah SWT. Kita sudah lelah dengan kondisi bangsa hari ini. Ingin berubah dan bangkit. Buatlah resolusi perubahan untuk diri kita dari hal yang paling mudah kita lakukan. Dan segeralah beranjak ke perubahan selanjutnya. 
Menetapkan hati untuk bangkit dan menjadi inspirasi berusaha untuk tepat waktu dalam hal ibadah, janji, amanah, dan lain - lain. Berusaha untuk tidak moody.

CHANGE!!! CHANGE!!! CHANGE THE WORLD FROM YOUR SELF!

Sabtu, 19 Mei 2012

FREETER, IE WO KAU (FREETER, BUY A NEW HOUSE)

  
Freeter, ie wo kau merupakan sebuah dorama jepang yang ditayangkan pada bulan sepember 2010. Dorama ini diperankan oleh Kazunari Ninomiya sebagai Take Seiji. Dorama ini menceritakan mengenai seorang yang memiliki kemampuan rata - rata yang bekerja sebagai part-timer atau freeter, ia juga bermimpi untuk membelikan ibunya sebuah rumah dan pindah. Meskipun, pekerjaannya hanya sebagai freeter ia berusaha mengumpulkan uang dan mencari pekerjaan tetap.
Pada awal episode diceritakan bahwa seiji merupakan seorang lelaki fresh graduate dari universitas biasa yang memiliki kemampuan biasa bekerja sebagai akuntan di sebuah perusahaan terkenal dan high class, yotsuba electronics. Seiji merasa pada saat ia bekeja banyak hal yang terjadi yang menyebabkan ia tidak nyaman dengan pekerjaannya, seperti pada masa training pegawai baru banyak hal aneh yang terjadi ia harus memperagakan jalan kura - kura dan gerakan dance michael jackson. Selain itu, tiga bulan setelah bekerja ia merasa pimpinan pada divisinya sangat pilih kasih dan sangat tidak menghargai seiji sebagai seorang pegawai. Tidak hanya itu, tapi seiji juga harus selalu membayar pesta divisinya. Hal tersebut, membuat seiji tidak nyaman dan merasa kesal. Akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dari perusahaan. Keputusan seiji itu ditentang oleh Ayahnya yang merupakan seorang supervisor akuntan di sebuah perusahaan yang sangat terkenal. Namun, ibu seiji tidak menentang keputusan seiji. Ia justru mendukung dan berkata, "Itu sudah keputusan seiji. Tak peduli berapa kali seiji berhenti ia masih bisa memulainya lagi dan lagi." Hal tersebut membuat seiji sangat nyaman.
Seiji tak berhenti menyerah untuk mencari pekerjaan meski sebagai freeter karena ayahnya menantang seiji untuk segera bekerja full-time dan ia diharuskan membayar biaya hidup pada orangtuanya. Karena sifat seiji yang santai dan kikuk ia dianggap tidak memiliki sikap sebagai seorang pekerja sehingga ia memutuskan berhenti bekerja dan menjadi pengangguran. Namun, suatu hari tidak diduga - duga ia menemukan ibunya dalam keadaan yang kacau dan terus menerus mengatakan, "gomenasai (maafkan aku)" Setelah dibawa ke dokter ibunya dinyatakan mengalami depresi sehingga harus selalu di cek dan minum obat secara teratur. Kemudian seiji mengajak kakaknya dan ayahnya berbicara, tapi ayahnya malah menyalahkan seiji sebagai penyebab penyakit depresi ibunya karena seiji belum bekerja full-time. Seiji yang tak percaya ia menjadi penyebabnya kemudian berlari meninggalkan ayah dan kakak tanpa arah kemudian ia menemukan sebuah toko buku kemudian masuk dan mengambil sebuah majalah yang berisi info lowongan pekerjaan. Dalam majalah tersebut seiji menemukan sebuah lowongan pekerjaan sebagai freeter di perusahaan konstruksi karena gajinya sangat besar. Singkat kata ia kemudian bekerja disana. Namun, bekerja di perusahaan konstruksi sebagai kuli bukanlah hal yang mudah karena ia tak terbiasa. Ia kemudian bertemu dengan Chiba Manami seorang sarjana teknik sipil yang bekerja bersama perusahaan dimana seiji bekerja. Chiba Manami merupakan seorang gadis yang menjadi tempat seiji menceritakan masalahnya. Pada perusahaan ini seiji kemudian memahami arti sebuah pekerjaan dan impian. Seiji memutuskan untuk membeli rumah baru untuk ibunya agar ibunya segera sembuh dari depresinya. Meski, selalu ditekan dan disindir oleh ayahnya seiji merasa tak terganggu selama ibunya mendukung, tapi seiji juga tetap mencari pekerjaan full-time untuk membantu memepercepat pembelian rumah barunya. 
Tak lama kemudian seiji mengetahui penyebab sakit depresi yang dialami oleh ibunya. Ibunya mengalami penyakit depresi karena di bully oleh tetangganya karena ia iri dengan kehidupan yang dialami oleh ibunya. Ibunya selalu bahagia dan mendapatkan anak yang selalu tersenyum meski kehidupannya biasa - biasa saja, bukan seorang pekerja dengan pekerjaan yang tetap bahkan wah, dan bukan juga lulusan sebuah universitas ternama. Ia ingin mendapatkan hal itu juga dari anaknya yang ternyata tidak pernah tersenyum lagi pada ibunya walaupun ibunya telah membuatnya menjadi seorang pengacara dengan gaji yang besar.
Meski kerap seiji bertengkar dengan ayahnya ternyata ayah seiji adalah seorang ayah yang perhatian hanya saja perhatian yang bisa ia ungkapkan adalah dengan cara seperti yang marah sehingga membuat seiji merasa ayahnya bukanlah ayah yang ia inginkan. Tapi, seiji menyadari walau bagaimanapun ayahnya telah membantunya selama ini hanya saja ayahnya tidak bisa memberikan seperti yang seiji inginkan sehingga ayahnya dinilai buruk di matanya. 
Pada akhirnya seiji menjadi seorang pegawai tetap di perusahaan konstruksi dimana ia bekerja sebagai seorang freeter dan kini ia bekerja sebagai seorang akuntan. Selain itu juga seiji pada akhirnya bisa membelikan rumah dengan bantuan ayahnya dan kemudian mereka pindah dari rumah tersebut. pada saat menempati rumah baru itu seiji bisa melihat kembali ibunya tersenyum dan ibunya berangsur - angsu pulih dari depresinya. 
Dorama ini sangatlah bagus dan penuh dengan makna yang bisa kita jadikan hikmah dalam kehidupan kita. Tanpa kita sadari ternyata keluarga yang kita miliki adalah keluarga yang sangat berharga. Tak peduli bagaimana cara ayah, ibu, atau kakak, bahkan adik memberikan dan menunjukan rasa sayangnya kepada kita, tapi kadang karena kebodohan kita, kta selalu salah mengartikan maksud mereka dan kadang menanggap mereka membenci kita. Selain itu, ibu selalu menjadi orang yang mendukung kita walau bagaimanapun keadaan kita. Ia selalu selalu memberikan dukungan yang terbaik untuk kita. Dan membuat kita merasa percaya diri. Saat seorang ibu salah mengasuh anaknya maka anaknya tidak akan pernah respek pada ibunya maka dalam dorama ini bisa kita lihat perbandingan cara ibu mendidik anaknya saat anaknya dididik dengan penuh kasih sayang maka kita akan tumbuh menjadi orang yang selalu mensyukuri keadaan serta bahagia berbeda dengan anak yang dididik dengan cara yang jauh dari kasih sayang ia akan tidak bahagia dan bahkan membenci ibunya.
Dalam dorama ini kita dapat mengambil hikmah bagaimana kita membentuk keluarga kita mulai dari memilih seseorang yang tepat untuk menjadi pendamping sepanjang hidup kita dan akan dibawa kemana arah keluarga ini pada akhirnya. Cara yang kita pakai dalam membangun keluarga adalah kuncinya.
Yang terpenting dalam pesan yang ingin disampaikan adalah bagaimana pekerjaan bukan menjadi sebuah tempat penghasil uang saja tapi juga kita menikmati dan menyenangi pekerjaan kita agar kita dapat meraih impian - impian kita dari pekerjaan kita. 



Rabu, 09 Mei 2012

Profesi Guru

Sudah 66 tahun sejak Indonesia merdeka dan mencantumkan cita - cita tertinggi di dalam pembukaan Undang - Undang Dasar 1945, yaitu Mencerdaskan kehidupan bangsa. Tapi selama itu pula lah bangsa Indonesia ini belum cerdas. Masih banyak permasalahan - permasalahan yang terjadi mewarnai dunia pendidikan, diantaranya adalah belum meratanya pendidikan, biaya pendidikan yang mahal, evaluasi pendidikan yang mencoreng tujuan pendidikan nasional, dan yang tak kalah berbahaya adalah profesionalisme guru yang di bawah ambang batas.
Profesionalisme guru yang masih dipertanyakan karena melihat pekerjaan yang dilakukan guru masih jauh dari harapan. Faktanya dari 2,6 juta guru di Indonesia ternyata masih cukup banyak guru yang tidak layak mengajar karena kualifikasi dan kompetensinya tidak sesuai (kompas,9/12/2005). Jumlah guru yang tidak layak mengajar tercatat 916.505 orang yang terdiri dari 609.217 guru SD/MI, 167.643 guru SMP/MTs, dan 75.648 guru SMA/MA , serta 63.961 guru SMK. Bahkan guru yang mengajar tidak sesuai dengan  keahliannya mencapai 15%, padahal mutu guru yang mengajar sesuai kompetensinya saja, ketika diberi tes kompetensi, hasinya masih amat memprihatinkan. Dengan kondisi di Lapangan yang seperti ini patut kita sadari hal ini yang sesungguhnya menyebabkan kondisi pendidikan semakin memburuk. Karena profesionalisme seseorang dalam melakukan sesuatu sangat menentukan keberhasilan pekerjaan itu.
Profesi guru merupakan profesi yang sepatutnya dihargai seperti profesi dokter atau pengacara. Seperti seorang dokter yang tak boleh sembarang orang yang mengikuti profesi kedokteran pun dengan guru, ia juga tak boleh sembarang orang. Kalo memang seorang dokter itu harus profesional dalam menyelamatkan orang lain maka seorang guru pun harus profesional karena seorang guru bukan saja menyelamatkan orang lain tapi juga menyelamatkan kehidupan bangsa. Karena sebuah bangsa yang cerdas akan menjadi bangsa yang kuat dan tidak mudah ditindas oleh bangsa lain.  Karena pendidikan adalah tonggak awal untuk mencapai kesejahteraan sebuah bangsa.
Dalam perjalanan bangsa ini pendidikan khususnya guru terus mengalami berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Melihat masih banyaknya guru yang belum profesional ini. ketidakprofesionalan seorang guru banyak mempengaruhi wajah pendidikan indonesia. Karena di tangan seorang guru lah praktek pendidikan dipertaruhkan. Saat ini masih banyak guru yang dulunya bukanlah seorang lulusan dari perguruan tinggi keguruan. Bahkan di sebuah kabupaten, yaitu kabupaten kaur, provinsi Bengkulu harus merekrut tukang ojek untuk menjadi tenaga pengajar. Inilah wajah pendidikan yang kualitasnya harus dipertanggungjawabkan di Tangan para penjual jasa kendaraan alias tukang ojek yang notabenenya tidak dipersiapkan untuk menjadi pendidik. Alasan bupati merekrut para tukang ojek ini adalah untuk menjadi tenaga pengajar di daerah pelosok yang rata - rata anak- anak usia sekolah lebih memilih ikut pergi ke ladang dengan orang tuanya karena kondisi pendidikan yang tak layak alias tidak ada pengajarnya.
Pemerintah untuk menciptakan guru - guru yang profesional ini menyiapkan beberapa solusi, yaitu pertama dengan membuat program profesi guru atau disingkat dengan PPG. Program ini belum lama berjalan baru berjalan kurang lebih 3 tahun. Peraturan atau petunjuk teknis dari program ini yang menjadi catatan penulis adalah dibolehkannya mahasiswa non keguruan mengikuti program ini. Hal ini, menjadi salah satu bentuk tidak ada penghargaan bagi LPTK - LPTK yang telah mengukuhkan diri menjadi "pabrik guru" karena saat program ini dijalankan maka siapapun dari jurusan manapun bisa menjadi guru bukan hanya mahasiswa yang sudah menghabiskan 4 tahun dalam dunia keguruan. Dan apakah hal ini bisa menjamin keprofesionalismean seorang guru yang instan diciptakan dalam kurun waktu 2 semester? 
Selain program profesi guru pemerintah telah merencanakan untuk merubah rekrutmen dari para calon guru tersebut. Program ini akan dijalankan pada tahun 2012. Menurut menteri pendiidkan dan kebudayaan, Muhammad Nuh, "Mahasiswa baru di LPTK yang diterima tahun ajaran ini akan dites lagi. Nanti yang lulus tes langsung diberi beasiswa oleh pemerintah. Ketika lulus, siap menjadi guru yang profesional," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh seusai seminar pendidikan yang diselenggarakan Kompas bertajuk "Menggugat Praksis Pendidikan, Bagaimana?" dan Peluncuran Yayasan Nusa Membaca di Jakarta, Senin (23/4/2012). Masih menurut menteri pendidikan dan kebudayaan, perbaikan kualitas guru mesti dimulai dari proses rekrutmen yang benar. "Karena itu, tidak semua mahasiswa LPTK bisa langsung jadi guru," Program ini baik tapi ada keganjalan yang mengganggu, yaitu ternyata perbaikan rekrutmen guru ini hanya diperuntukan pada 200 - 300 mahasiswa saja pada mahasiswa baru padahal mungkin dalam satu LPTK telah merekrut calon guru lebih dari 2000 orang lantas jumlah sisanya akan diapakan? 
Proses perekrutan yang harus diubah memang perlu dilakukan hanya saja bukan untuk 200 - 300 mahasiwa saja karena jumlah yang diperlukan untuk seorang guru yang profesional pada tahun 2015 mencapai 200.000 orang untuk menggantikan posisi para guru yang pensiun belum lagi pasokan guru untuk daerah - daerah terpencil agar tak ada lagi tukang ojek yang direkrut menjadi seorang tenaga pengajar. Aspek - aspek yang diperlukan untuk menyeleksi dalam perekrutan guru tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tapi juga pada aspek moral yang dimiliki oleh seorang guru. Rancangan yang dibuat oleh pemerintah mengenai rekrutmen ini meliputi aspek profesional, pedagogi, kepribadian, dan sosial. aspek - aspek ini baik dimiliki oleh seorang guru. 
Program profesi guru pada dasarnya adalah ide yang baik untuk menciptakan seorang guru yang profesional hanya saja saat program ini terbuka untuk semua lulusan mengurangi kualitas dari program ini karena pada hakikatnya profesionalisme yang dibentuk hanya 2 semester saja padahal apabila kita bandingkan dengan proram profesi dokter bisa mencapai 2 - 4 semester dan itu hanya diperuntukan bagi lulusan pendidikan dokter atau bagi sarjana kesehatan saja, artinya dokter yang bisa praktek itu bisa dikatakan seorang dokter profesinal apabila telah menempuh pendidikan selama kurang lebih 5 - 6 tahun. hal tersebut telah diterapkan pada dokter sang penyelamat nyawa manusia dan sangat baik juga apabila sistem ini diterapkan juga pada guru yang notabene menjadi sang juru penyelamat moral kehidupan bangsa. 




Asri Rahmaniar
Direktur Jenderal Akademi dan Profesi 


Sumber : 


http://edukasi.kompas.com/read/2012/04/23/15211244/Rekrutmen.Guru.Diubah
http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/07/mulai-tahun-2012-kemendikbud-ubah-cara-rekrutmen-guru/
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita/10/11/24/148403-inilah-tiga-skenario-rekrutmen-guru-baru-kemendiknas

Rabu, 25 April 2012

Profesional itu...

Profesional. Sebuah kata yang tak asing didengar oleh telinga kita, tetapi kadang masih banyak yang asing dengan profesional saat diaplikasikan dalam pekerjaan kita. Keterasingan kita untuk melakukan sebuah kerja yang profesional sungguh akan menghambat optimalitas kerja - kerja yang kita lakukan. Terutama pekerjaan yang melibatkan orang lain. Karena dampak buruknya tak hanya dirasakan oleh kita tapi juga oleh orang lain. Saat seseorang tidak bisa melakukan sebuah kerja profesional maka banyak faktor yang menyebabkan profesional itu tidak bisa dilakukan. Faktor terpenting adalah apakah kita telah mengenal kata profesional? Memaknai apa yang dimaksudkan dengan kata profesional? Nah berikut ini sedikit ulasan dari kata profesional. semoga bisa membantu untuk bagaimana kita memahami makna dari kata profesional dan bisa mengaplikasikannya dalam kerja - kerja yang kita lakukan. 
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1994, Profesional adalah berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Sedangkan profesional menurut Aholiab Watloly, Profesional adalah orang yang berdisiplin dan menjadi "kerasan" dalam pekerjaannya. Dan juga profeional menurut Tanri Abeng (2002), Seorang profesional harus mampu menguasai ilmu pengetahuannya secara mendalam, mampu melakukan kerativitas dan inovasi atas bidang yang digelutinya serta harus selalu berfikir positif dengan menjunjung tinggi etika dan integritas profesi. 
Melihat definisi yang diungkapkan para ahli bisa disimpulkan bahwa profesional itu adalah sesuatu hal yang berhubungan dengan profesi yang disertai dengan ilmu pengetahuan yang mendalam dan dilakukan dengan penuh disiplin dalam mencapainya serta didukung oleh hal - hal yang positif dalam pencapainnya.
Akhir - akhir ini banyak orang - orang yang telah mendalami suatu disiplin ilmu kemudian saat ia bekerja tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang telah ia perdalam. Orang - orang yang seperti ini jelas sudah tidak profesional saat menjalankan tugasnya karena jelas tidak berhubungan dengan ilmu pengetahuan yang ia miliki. Akibatnya, terjadi ketidakseimabangan dalam dunia kerja. Contohnya, banyak lulusan jurusan fisika yang menjadi pegawai di bank bahkan menduduki jabatan Direktur Utama pada salah satu bank swasta yang sudah familiar dengan kita. Hal ini menunjukan bahwa pekerjaan yang ia ambil tidak sesuai dengan keahlian yang ia miliki akibatnya dunia kerja keilmuwan atau jumlah ilmuwan yang berasal dari suatu disiplin ilmu tidak berkontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang ia perdalam akibatnya pekerjaan ilmuwan semakin tidak diminati. Apabila semua lulusan jurusan fisika misalnya tidak menggeluti pekerjaan sebagai ilmuwan fisika maka dunia keilmuwan akan semakin ditinggalkan dan akan terjadi ketidakseimbangan dalam dunia kerja. Ketidakseimbangan ini sangat tidak baik untuk keberlangsungan sebuah negara atau organisasi karena akan mendekati kehancuran.Karena semakin banyak pekerjaan yang tidak diatasi oleh ahlinya.
Saat kita tidak mampu untuk profesional kita telah menyumbangkan kehancuran pada sebuah organisasi. Kita bekerja dalam sebuah organisasi sesuai dengan kewenangan yang kita miliki. Tidak dengan mengambil pekerjaan yang merupakan tanggung jawab orang tidak pula meninggalkan pekerjaan yang harus kita geluti. Orang yang profesional itu akan sangat bergairah dalam melakukan pekerjaannya dan mampu menyelesaikan kerja - kerja besar yang terembankan pada pundaknya bukan mengambil pekerjaan besar orang lain yang bukan merupakan tanggung jawabnya. Profesional itu juga adalah sebuah sikap yang tak melibatkan ego pribadi dalam melaksanakan pekerjaan - pekerjaan oganisasi tapi melibatkan ego organisasi itu sendiri.
Pekerjaan yang disertai dengan keprofesionalan pasti akan melahirkan prestasi - prestasi yang membanggakan. Seperti sebuah kisah perjalanan seorang ilmuwan yang mengaplikasikan ilmunya dalam pekerjaannya, yaitu Dr. Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang. Seorang pakal perkapalan yang telah menyelesaikan studinya di negeri sakura dalam jenjang S1, S2, dan S3, kemudian berhasil membuat sistem optimasi desain kapal untuk kapal container. Desain yang ia patenkan dan telah menarik perhatian negara jepang untuk mengadopsi sistem yang dibuatnya. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah ia perdalam ia membangun sebuah perusahaan yang bergerak di bidang galangan kapal karena saat ini tak ada perusahaan di Indonesia yang fokus di bidang galangan kapal sehingga ia membangun perusahaan tersebut yang dinamai dengan TERAFULK. Perusahaan ini telah menjadi tonggak sejarah dalam dunia perkapalan di Indonesia. Dengan pekerjaan yang profesionalitasnya inilah kemudian mengantarkan ia untuk mendapatkan sebuah penghargaan dari Habibie Award. Bahkan, tak hanya penghargaan yang ia dapatkan, tetapi omzet ratusan miliar setiap tahunnya bisa ia dapatkan dari bisnis kapalnya itu.
Maka, menjadi profesional adalah sebuah pilihan wajib untuk membangun bangsa ini. Dimulai dari pekerjaan yang terembankan pada kita hari ini di sebuah organisasi. Profesional akan mampu mengantarkan pencapaian yang besar ke dalam diri kita dan organisasi yang kita ikuti. Karena seorang profesional akan menyelesaikan pekerjaan - pekerjaan besarnya sampai akhir bahkan sampai tujuan yang telah dirancang bersama tuntas. 
Tak ada alasan untuk tidak profesional. 

Senin, 12 Maret 2012

Komitmen

Pagi ini setelah menikmati malam bersama teman - teman seperjuangan ada sebuah undangan yang hampir saja aku lewatkan karena salah melihat jam. Sebelum menuju tempat itu aku bersiap - siap dulu di sudut kamarku. Lantas aku pergi dan hadir dalam undangan itu. Dalam acara itu seorang ustadz memberikan materi tentang sebuah komitmen. Ya Komitmen.
Pada awal materi ustadz menceritakan tentang seorang yang cacat tak memiliki tangan dan kaki. beliau menceritakan bahwa orang itu telah berkoimtmen untuk tetap berusaha meski ia terbatas dan ia mampu. kemudian beliau melanjutkan dengan menceritakan tentang pertemuan DPM se-Indonesia saat beliau menjabat. Saat itu pertemuan diadakan di Makasar dan disana sedang melangsungkan pemilihan ketua BEM universitas. kemudian beliau menceritakan bahwa saat seorang ikhwah mencalonkan diri suatu malam kosan ikhwah tersebut diketuk pintunya dan saat ikhwah itu membuka pintu sebuah alat senjata (dalam bayangan saya celurit) sudah berada dilehernya siap untuk menebas. Kemudian tamu yang mengancam itu berkata, "turun dari pencalonan ketua BEM". saat ikhwah itu menolak maka senjata itu menebas lehernya hingga ikhwah itu tewas (Insya Allah Syahid). kemudian beliau mengatakan bahwa perjuangan al - akh yang harus rela menukar nyawa untuk mempertahankan kepercayaan dakwah untuk mengambil amana sebagai presiden bem univ merupakan komitmen yang tinggi. Ia Ridho saat nyawa menjadi taruhannya untuk kemenangan dakwah kampus. Rekannya dalam dakwah pun bersedia menggantikannya dan memenangkan pemilu itu. Subhanaalah, kemudian ustdaz itu berkata, "saat antum berkomitmen dengan amanah antum disini maka bayaran terbaik mengganti pengorbanan antum. Syahid seperti ikhwah ini. Syahid itu meninggalnya seperti digigit semut saja kata Rasulullah sedangkan mati di atas ranjang bagaikan digigit singa."
Komitmen itu berbeda dengan formalitas. formalitas hanya menghasilkan sesuatu tanpa makna. Ustadz itu berkata, "antum nerima amanah tapi ngeluh saat menyelesaikannya. selesai sih selesai tapi antum gak dapet apa - apa dari sana"
Komitmen itu bagaimana kita memberikan segala - galanya yang terbaik untuk amanah yang terembankan pada kita. Memberikan yang terbaik akan membuat kita mendapatkan yang terbaik pula.
Komitmen itu adalah cinta. ustadz tersebut menderitakan tentang seorang pengorbanan ibu saat gempa terjadi dan memporak - porandakan rumahnya. saat itu sang ibu tengah bersama anaknya. sang ibu ingin anaknya tetap hidup maka ia menjadi tameng saat robohan bangunan rumah itu rubuh dan menghantam tubuh sang ibu yang tengah melindungi anaknya. saat dievakuasi sang ibu sudah tidak bernyawa dan anaknya bisa terselamatkan. sang ibu menitipkan pesan pada anaknya, "aku senang kamu selamat. aku mencintaimu."
Itulah cinta akan memulai segalanya dengan indah. Saatnya kita berkomitmen dan mengawali dengan cinta. Untuk kehidupan ini, dan untuk amanah - amanah yang terembankan.

Minggu, 11 Maret 2012

Karena Dakwah Ibarat Sebuah Bangunan Rumah

Teringat sebuah dialog dengan seseorang yang sudah banyak pengalamannya dalam jamaah dakwah. saat itu beliau menasihati bahwa dakwah ibarat sebuah bangunan rumah. 
Rumah kita tahu terdiri dari halaman yang dipagari kemuadian di dalamnya terdapat sebuah bangunan rumah. Rumah yang utuh begitulah adanya. Rumah yang kita huni akan ada yang istiqomah memberi ujian untuk menghancurkan bangunan rumah ini. Dan kita adalah para pelaku dakwah yang menjadi unsur penjaga keutuhan rumah dari gangguan yang mengancam kehancuran. 
Ada kalanya kita menjadi seseorang mas'ul yang siap ditempatkan di atas rumah menjadi orang pertama yang siap menerima serangan. ia bertugas mengomandoi dan mengayomi pasukan dakwahnya. 
Ada kalanya kita harus menjadi garda terdepan menjadi pagar sebagai perpanjangan tangan dari sang komandan. kita yang akan pertama kali juga menerima serangan dari luar. Dan tugas kita tetap menjaga keutuhan bangunan dakwah.
Ada kalanya kita menjadi batu bata yang tersusun rapi dan utuh. Ia siap menerima perintah untuk menjaga dari serangan musuh.
Dan ada kalanya batu bata itu harus menempati posisi yang kurang menguntungkan dirinya, harus menempati celah dan terpaksa ia harus dibagi dua melengkapi bangunan dakwah, tetapi bangunan dakwah menjadi kokoh dan utuh atas keikhlasan batu bata tersebut.
Nah, apapun poisisinya kita tetap menjadi faktor yang membuat utuh dan kokoh bangunan dakwah. Biarlah tak menjadi seorang mas'ul yang siap menerima serangan pertama kali, atau menjadi pengurus inti menjadi garda terdepan dalam dakwah, biarlah hanya menjadi batu bata bahkan harus dibagi dua karena semuanya tetap menjadi bagian yang menjaga bangunan dakwah tetap utuh dan kokoh. Bukan karena poisis lantas ia masuk surga tapi bagaimana ia mampu bertanggung jawab dalam memegang amanah.

wallahu'alam

Sabtu, 11 Februari 2012

Dakwah islam di Maroko

Maroko merupakan salah satu negara di Benua Afrika. Negara yang berada di Benua Hitam ini adalah salah satu negara muslim. Negara dengan jumlah penduduk muslim saat ini adalah 28.780.000 jiwa pada awalnya merupakan bangsa yang barbar dengan kebudayaan Arab. Penyebaran agama islam di negara ini adalah pada saat tahun 680 yang dibawa oleh invansi Arab di bawah Uqba ibn Nafi, yang merupakan seorang jenderal yang ditugaskan untuk melayani Damaskus di bawah Bani Umayyah. Pada tahun 788, Idrids memerintah Maroko, menjadi dinasti pertama yang melakukannya. Setelah islam mengadopsi, beberapa berber membentuk dinasti Islam mereka sendiri dan memerintah atas negeri. 
Setelah Islam masuk ke negara Maroko pada zaman kekhalifahan bani Umayyah, Maroko menjadi pintu gerbang kemenangan Islam di Eropa khususnya Andalusia yang dipimpin oleh Tariq Bin Ziyad. Selain itu Negara ini mengalami perkembang yang pesat dalam penyebaran Islam. Selama perjalanan kekhilafahan Islam yang terus berganti dari Dinasti Umayyah, Abbasiyah, hingga Dinasti Turki Ustmaniyah. Maroko menjadi salah satu bagian wilayah Muslim. Hingga akhirnya saat Khilafah Turki Usmani runtuh oleh adanya revolusi yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Attaturk yang menjadikan tidak adanya pemerintahan Islam seperti sebelumnya di Seluruh Negara.
Maroko kemudian mengalami penjajahan Sekitar tahun 1920 oleh Negara Prancis hingga Tahun 1956. Sejak runtuhnya kekhilafahan dan kemenangan melawan penjajah pada tahun 1956, Maroko menggunakan sistem pemerintahan Monarki Konstitusional yang kepala Negara adalah raja dan kepala pemerintahan adalah perdana menteri.
Sejak sistem pemerintahan Maroko berubah maka dakwah Islam di Negeri ini pun ikut berubah. Yang semula adanya syariat islam yang berlaku sebgai peraturan dan diganti oleh pertauran yang lain maka dakwah pun dilakukan dengan Partai - partai Politik.
Partai politik islam yang saat ini ada di Maroko adalah Partai Keadilan dan Pembangunan. Parta ini merupakan perpanjangan tangan Ikhwanul Muslimin di Maroko. Pada pemilihan umum legislatif pertama setelah diubahnya konstitusi, Partai ini memenangkan pemilihan umum dengan memperoleh kursi sebanyak 107 kursi di parlemen. Dengan dimenangkannya pemilihan umum ini memungkinkan untuk menjadi langkah awal dalam mengawali kebangkitan Islam. Kemenangan partai ini akan banyak memberikan kontribusi bagi perubahan yang lebih baik. Salah satunya adalah dukungan terhadap Palestina yang pada pemerintahan sebelumnya yang dikuasai oleh Partai Kemerdekaan cenderung bungkam terhadap penderitaan rakyat Palestina. Selain itu, kemungkinan besar dapat diterapkannya peraturan - peraturan yang sesuai dengan syriat islam, salah satunya adalah perintah berjilbab untuk wanita. 
Politik dalam islam menjadi salah satu cara untuk membumikan Islam dan memberikan kemashlahatan umat. Bukan hal yang harus dihindari karena melalui politik itu pula Islam bisa bangkit. Hal ini tercermin dalam pergerakan Ikhwanul muslimin yang bergerak di Maroko melalui partai keadlilan dan pembangunan. 

Sabtu, 04 Februari 2012

10 Days Investigation

Shubuh saat itu hujan turun membasahi desa tempatku tinggal. Aku tengah bersiap untuk kembali melanjutkan rajutan mimpiku di Kota Provinsi. Sejumput rasa malas memenuhi ruang hati untuk kembali ke Kota Provinsi, tapi apa daya ada janji yang harus kupenuhi siang nanti. Aku rapikan barang - barang yang akan kubawa. Pagi ini pukul 08.00 WIB Aku akan berangkat dari rumah. 
"Tan, apa yang perlu ibu siapkan lagi untuk kau bawa?" Ibuku masuk sambil bertanya.
"Hmmm, Sudah cukup sepertinya. tidak perlu terlalu banyak bu." jawabku sambil tersenyum manis.
Tak tega aku meninggalkan ibu sendirian di Rumah mungil kami. Sejak kakak perempuanku menikah dan tinggal bersama suaminya kini tinggal aku dan ibu saja karena bapak telah lama meninggalkan kami pergi menemui RabbNya. Kini ibu hanya ditemani oleh kesibukan mengisi sisa - sisa harinya dengan berjualan kue. Ada beberapa pekerja yang menemani ibu membuat kue. 
"Bu, jangan sedih ya Tania tinggalkan hingga beberapa bulan. Tampaknya pekerjaan akan semakin sibuk bu." 
"Tak apa - apa. Semoga berkah ya pekerjaanmu."
"aamiin ya Rabbal 'alamin"
"Kalau sudah selesai kita sarapan ya." Ibu berlalu pergi meninggalkan aku yang masih sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk kepulanganku ke Kota Provinsi.
Biip Biip Biip
Sebuah pesan masuk ke dalam ponselku.

Asslm, tan loe balik kapan kesini???
gue udah kangen cuy.
kerjaan makin banyak nih.
need you.

Ah dari Rani. aku juga sudah merindukanmu sangat. Kubalas cepat sms darinya.

W3, iya ukh ane balik hr ini. jam 8 brngkt dr sni.
emang ya gw ngangenin sih... hehehehehe
yuhuu tenang kalo udh ad gw bres smw pokoknya... heu :)



Balasan sms pun datang beberapa waktu kemudian


yoyoi ane tunggu kamu ukh disini. di kota perjuangan
heu 4l4y.com. aq juga bru plang nih dr mabit. serem bo!!

seru kayaknya kalo ad kmu.


Oh, dia baru selesai mabit toh. Pasti serem tuh melewati makam - makam yang banyak jumlahnya. Kubalas lagi smsnya

wow, emang sendirian aja ukh??? 
hihihi awas ntar ad yg ngikutin hehehe


Rani membalas lagi


oi, jgn nakut2in dunk.
eh, kalo takut dipertaxkan aqidahnya nih...
heu... cpet yo ksn! 


Kubalas lagi


Hehehe... iya tenang2 aku akan segera kesana
huhuhu wait for me dear...


Pukul 05.30 WIB aku menutup perbincangan melalui Short Message Service 

***

Wah, hujan nih. Tapi, harus segera pulang ada agenda yang menungguku. Tak apalah aku pulang bawa payung ini lah.
Aku kemudian berpamitan pada seorang sahabat yang menemaniku untuk mabit di mesjid raya sebuah instansi pemerintah. Mabit yang rutin ada setiap akhir bulan ini baru kuikuti lagi sejak ramadhan kemarin. kesibukanku sebagai seorang dokter forensik membuatku tak bisa datang bulan - bulan sebelumnya. baru bulan ini aku agendakan untuk mengikutinya. 
Aku melewati jalan menuju gerbang instansi ini. cukup jauh. Aku harus melewati rumah - rumah dan makam - makam. Di shubuh ini melewati makam - makam tampaknya menyeramkan. aku memutuskan untuk mengambil jalan raya saja. Aku melewati setiap senti jalan itu. Hari masih gelap ditambah gerimis dan sepi menemani. Cukup seram. Aku mengalihkan rasa takutku dengan memuroha'ah beberapa hafalan surat. Aku berjalan cukup lambat. Ternyata dugaanku salah. Mengambil jalan raya lebih menakutkan karena melewati gudang - gudang kosong dan tetap melewati makam - makam itu. Untuk mengusir sepi aku memutuskan untuk mengirimkan SMS kepada Tania sahabat dekatku.

Asslm, tan loe balik kapan kesini???
gue udah kangen cuy.
kerjaan makin banyak nih.
need you.

balasan sms datang cepat darinya

W3, iya ukh ane balik hr ini. jam 8 brngkt dr sni.
emang ya gw ngangenin sih... hehehehehe
yuhuu tenang kalo udh ad gw bres smw pokoknya... heu :)



Aku pun membalas kembali smsnya


yoyoi ane tunggu kamu ukh disini. di kota perjuangan
heu 4l4y.com. aq juga bru plang nih dr mabit. serem bo!!

seru kayaknya kalo ad kmu.


Tania membalas kembali

wow, emang sendirian aja ukh??? 
hihihi awas ntar ad yg ngikutin hehehe



Kubalas lagi smsnya

oi, jgn nakut2in dunk.
eh, kalo takut dipertaxkan aqidahnya nih...
heu... cpet yo ksn! 


Cukup cepat ia membalas lagi


Hehehe... iya tenang2 aku akan segera kesana
huhuhu wait for me dear...


Pukul 05.30 WIB Tania menutup perbincangan melalui Short Message Service


Aku kembali melanjutkan perjalanan. Aku melihat dalam sebuah gudang beberapa pemuda tengah duduk dengan tatapan kosong. Aku takut pemuda itu berbuat sesuatu. Kupercepat langkahku agar segara jauh dari daerah itu. Saat aku sedang terburu - buru berjalan agar segera menjauh dari tempat menakutkan itu. Tiba - tiba sebuah benda keras menghantam tubuhku hingga aku terpental dan kepalaku terbentur keras. Darah keluar dari kepalaku. Tiba - tiba seseorang datang dengan wajah panik. Aku melihatnya samar - samar. Aku melihat orang yang datang dengan wajah panik itu adalah dia. Ya, pria yang telah membuat semuanya selalu menjadi kacau. Pria itu yang telah membuat hidupku kacau termasuk hari ini. Tiba - tiba pria itu membawa sebuah batu yang besar dan ia membenturkan batu itu ke kepalaku. Seketika semua begitu menyakitkan saat malaikat mencabut nyawaku dan hidup ini telah berakhir. 


***

Shubuh itu hujan gerimis membasahi kota provinsi tempatku merantau mencari penghidupan. Aku baru saja selesai menghabiskan malam dengan berpesta. Kini saatnya kembali ke rumah mungilku. Kucari orang yang kuajak menemaniku malam tadi. Tidak bisa kutemukan dimanapun. Aku mulai kesal dan ingin sekali marah. Lantas aku pergi menuju tempat parkir menuju mobil favoritku buatan negara der panser. Saat aku melintasi sebuah mobil aku lihat orang yang seharusnya menemaniku sedang bersama yang lain. Seketika rasa marah itu memenuhi ruang hatiku dan ruang pikirku. Aku sudah sangat marah. Bergegas aku menuju mobilku dan kulaju ia dengan kekuatan penuh 100 km/jam. Tak peduli dengan kondisi jalan yang licin atau kondisi diriku yang sedang mabuk. Kulajukan mobil itu secepat mungkin.

Biip Biip Biip


Sebuah pesan singkat masuk ke alam ponsel cerdasku.


Dear, where r u? I wanna go home....


Dasar wanita sialan!! Tak tahu diri sekali. Kubalas cepat sms itu.


Gw dah balik loe balik aja sama cowok kampungan itu.


Sms balasan segera datang


knp loe ninggalin gw???

kubalas sms itu dengan segera

pikir sendiri!!! punya otak kagak loe???


Incoming call 


Kuangkat telepon dari wanita sial itu.

Berdebat panjang lebar soal aku kejadian tadi. Tanpa kusadar aku mulai tak konsentrasi untuk mengemudi dan aku akan menabrak palang pembatas. Untuk menghindari itu aku bantingkan stir dan menabrak seseorang. Aku Shock dan mulai tak keruan. Aku lemparkan ponselku ke sembarang arah dan segera berlari menuju orang yang kutabrak itu. Ah, dia adalah wanita dari masa lalu. Wanita itu. Ah, aku tak mau urusan ini jadi panjang lebar. Kuambil sebuah batu besar dan kupukulkan ke kepala wanita itu. Seketika ia sudah tak bernyawa lagi. Segera aku bergegas menuju mobilku dan kulaju secepat mungkin meninggalkan tempat itu berharap tak ada yang tahu. Lupa bahwa ada yang selalu melihat, Sang Maha Melihat.

***
Aku sudah berada dalam perjalanan menuju Kota Provinsi. Bersiap kembali dengan kesibukan yang penuh di ruang otopsi. Sebelum melaksanakan rutinitas. Saatnya hari ini menikmati perjalanan denga menikmati pemadangan yang tersaji di depan mata. Tiba - tiba sebuah panggilan telepon datang.

Incoming call
Lana

"Assalamu'alaikum, ada apa lan?? koq tumben telepon" Sapaku.
"Wa'alaikumussalam, Tan, Rani Tan."
"Rani kenapa?" Koq aku mulai cemas padahal tadi baru saja sms dengan Rani.
"Rani meninggal Tan. Ditabrak mobil."
Aku sudah tak lagi memegang ponsel. Ponselku sudah jatuh dan aku tak percaya. Tak terasa air mata sudah membasahi pipiku.
Rani, sahabatku masa iya sudah pergi meninggalkan aku... Tidak mungkin... Aku tak percaya...

***

To be Continued

Minggu, 29 Januari 2012

Kita Harus Kembali PadaNya

Aku tak habis pikir kalo satu pekan ini rasanya banyak sekali kesialan - kesialan yang mendatangi. Mulai dari jadwal yang acak - acakan di hari liburan, nilai mata kuliah yang BL, salah strategi, no konsultan yang belum keluar juga, dll. Semua kesialan - kesialan itu membuat dada ini terasa sangat sesak sekali, terasa sangat sempit dan rasanya sudah tak sanggup lagi saja untuk melanjutkan hari demi hari. 
Ya itulah Rabb semesta alam, Allah SWT yang mudah saja memberikan kesempitan untuk seseorang berupa kesialan - kesialan atau ujian - ujian, tapi mudah juga memberi kelapangan pada hamba - hambaNya. Seperti yang tertera dalam surat berikut
“Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas, dan jiwa mereka pun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah melainkan kepada-Nya saja. Kemudian, Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.” (At-Taubah:118)
 Ya, saat kita merasakan berbagai macam ujian, kesialan, ketidakberuntungan, dll yang membuat dada ini terasa sempit lagi sesak padahal bumi yang Allah ciptakan betapa luas dan kita merasa lebih baik untuk mengakhiri hidup saja daripada kesempitan ini terus menghimpit kehidupan kita. Namun, hakikatnya bukan untuk menyerah ujian hidup atau kesialan dalam hidup itu mewarnai kehidupan kita. tapi untuk kita mau kembali padaNya.  Agar kita mau untuk bertobat dan kembali kepadaNya. Bertobat adalah cara terbaik agar kesempitan itu berubah menjadi kelapangan dan kita percaya diri untuk melanjutkan kehidupan kita. 
So, saat banyak ujian - ujian yang menyesakkan dada. segeralah sadar bahwa Allah SWT inginkan kita untuk kembali padaNya. Dan Allah sangat senang denga kembalinya kita padaNya seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:

“Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jamaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”

Walahu'alam

Senin, 23 Januari 2012

Ukhuwah Kita

Aku masih menatapmu. menatap dirimu yang sedang terduduk menatap kosong ke lantai berlapis karpet itu. Aku ragu untuk banyak bertanya sehingga jadilah aku hanya bertanya, "Sa, kamu kenapa?" dan kamu hanya menggeleng lemah tanpa bergairah untuk menjawab pertanyaanku.
Aku kembali terdiam dan hanya menatapmu lamat - lamat. Dalam benak aku bertanya. kenapa saudariku jadi aneh begini???. sudah hampir tiga pekan ia bersikap aneh. Tak di Kampus, di Kosan, di Organisasi. Ia benar - benar aneh. aku baru menyempatkan untuk mengunjungi kosannya hari ini saja. Kesibukanku di organisasi baru benar - benar tak tertahankan sehingga baru hari ini saja aku meluangkan waktu untuknya. Mungkin ini pun karena aku telah ditegur oleh seorang kakak tentang masalah ini. "adikku, teteh tau dirimu sibuk akhir - akhir ini. Tapi, jangan sampai kesibukanmu melupakan saudarimu sendiri. teteh dengar beberapa hari yang lalu Kisa gak punya uang sampai gak makan. jangan sampai kayak teteh menyesali saat saudari teteh membutuhkan teteh dan teteh tak kunjung datang untuk membantunya. Saat ini mungkin ia tak lagi sejalan dengan kita."
Jleb! aku terpekur cukup lama saat kakakku menasihati hal itu. Kemudian aku memutuskan untuk mengunjungi esok hari saat tugas organisasi ini tak terlalu padat. 
Saat aku hadir di kamarnya aku cukup sulit menemukan senyumnya. Ia hanya menatap datar kehadiranku. Aku mencoba biasa saat hadir di kamarnya. bertanya banyak hal. tapi tak ada jawaban. Ia hanya menjawab secukupnya. Melakukan banyak hal tanpa mempedulikan aku. Aku mencoba untuk menunggu lebih lama kemudian menceritakan pertemuanku dengan kakak yang telah menjelaskan kondisinya saat ini. Ia hanya membantah dan meyakinkan bahwa ia baik - baik saja.
Kemudian datanglah seorang teman kosanmu. Ia pun sama bertanya banyak hal yang kau respon dengan datar tak semangat. Kemudian kami memutuskan untuk melakukan persidangan padamu. Bertanya banyak hal dengan penuh pemaksaan. Ragu - ragu kamu menjawab. Kamu hendak bercerita banyak tapi langsung urung kembali. Sampai akhirnya aku harus pulang, tapi kamu masih belum mau bercerita banyak hal. 
Berminggu - minggu sejak kejadian itu kau kembali ceria. Ah, Aku bersyukur kamu kembali baik - baik saja.
***
Kejadian serupa tejadi kembali di tahun ini. 
Saat ini pun aku sedang menatapmu lamat - lamat. Dirimu yang sibuk tak jelas. Aku jadi tak berani mengganggu. Takut - takut aku berada di dekatmu. Bertanya satu hal kau mengelak lantas keluar bergabung dengan yang lain. Bercanda berusaha menyembunyikan kepiluan. Kedatanganku kembali ke kosanmu setelah cukup lama tak berkunjung juga sama dengan kedatanganku tahun lalu. Namun, aku cukup tahu pasti masalah yang kau alami. Kedatanganku ini pun sama setelah seorang kakak yang lain bertanya soal kamu padaku. Dan ia menitipkan sebuah misi yang harus kulaksanakan. Tapi berkali - kali aku mencoba membuatmu membuka diri soal masalah yang melandamu berkali - kali juga kau mengelak untuk memberi respon. Ah, aku menyerah sajalah. Kau tak membutuhkan aku. Aku tak peduli. Walau sebenarnya perih dalam hati saat senyum kebahagiaan yang tulus itu hilang dari wajah kurusmu
Tapi, sungguh aku tau mau diam saudariku aku ingin membantu meski aku tahu sulit membuatmu mau berbagi. Lantas, aku bertanya apa yang sudah kuamalkan soal teori ukhuwah itu. Membangun kata "saling" itu ternyata tak mudah. Tapi, aku tetap ingin bersamamu pergi ke Surga membuat para nabi dan syuhada itu cemburu.


Ini Soal Sikap

Pagi ini teringat dengan sebuah ungkapan yangterdapat daam buku Stephen R. Covey berjudul 7 Kebiasaan Efektif, yaitu "Perlakukanlah seseorang seperti kau ingin seseorang memperlakukan dirimu"
Kadang, kita ingin sekali orang lain memperlakukan kita dengan sebaik - baik perlakuan. Namun, pernahkah kita mengakui bahwa kadang sikap kita pada orang lain pun tak layak. Karena Hukum III Newton berlaku dalam hal berperilaku. Bunyi hukum III Newton itu adalah "Ada aksi maka ada reaksi" Nah, reaksi yang kita dapatkan adalah aksi yang kita lakukan. Maka, ketika kita mendapatkan reaksi yang kurang menyenangkan untuk kita - semata - mata karena aksi kita jualah yang tak menyenangkan bagi orang lain. Saatnya untuk mengevaluasi diri apabila mendapat perlakuan yang tak kita inginkan.

Kamis, 19 Januari 2012

Senandung Ukhuwah

Hari ini saat semua terasa begitu hambar. Meski langkah terus terayun, tapi tidak ada maknanya. Dan saat seorang menyenandungkan sebuah senandung nasyid yang penuh makna, yaitu Senandung Ukhuwah oleh Sigma. Sesampainya aku dalam sebuah pertemuan dan bertemu dengan seorang saudariku aku meminta untuk dikirimkan lagu tersebut. dan teru mengulang - ulang lagu itu hingga berulang kali. Tak bosan. Ini lirik nya.

Senandung Ukhuwah-Sigma

Diawal kita bersua
Mencoba untuk saling memahami
Keping-keping dihati
terajut dengan indah
Rasakan persaudaraan kita

Dan masa pun silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan duka
kita jalani semua
semata mata harapkan ridhoNYA

Sahabat tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan rhobitoh pengikatnya
jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua disyurga

Rasanya seringkali aku tak paham dengan ukhuwah itu. Meski dalam kelompok pecinta ilmu dan amal materi ini telah dijelaskan. Namun, berkali - kali aku tersandung masalah akan ukhuwah dan berkali - kali aku juga aku masih tak paham dengan semuanya. Tak lupa ternyata Allah masih memberikan kerikil - kerikil dalam perjalanan berukhuwah. Karena ketidakpahamanku atas masalah ini pula aku seringkali merasa tersiksa dan tak mampu menyingkirkan kerikil - kerikil itu. Kemudian aku terpekur dengan lirik lagu ini. Senandung yang begitu menyentuh. 
Saat ternyata sang penggenggam jiwa menggariskan takdir persaudaraan kita. Saat itu kita dipertemukan dengan cara yang Dia kehendaki. Dipertemukan dalam satu lingkup studi, dalam komunitas hobi, ataupun dalam komunitas penuh misi. Kita mencoba saling mengenal satu sama lain dan mulai menaiki anak tangga pertama dalam ukhuwah, Ta'aruf. Kita mulai terus berusaha saling mengenal. Detik demi detik hingga jutaan detik telah terlewati oleh kita untuk saling mengenal. Kemudian mulailah Ia ingin menguji kita agar segera kita menapaki anak tangga kedua ukhuwah. Karena ketidakpahamanku kita belum mampu menaikinya. Seringakali karena kekuranganku dalam ukhuwah ini aku menambah masalah antara kita berdua. Namun, aku masih saja tak mampu belajar hingga semuanya terus berulang dan kita tetap berada dalam posisi yang sama di anak tangga pertama. 
Namun, meski kita masih dalam anak tangga pertama kita terus mencoba untuk saling memahami satu sama lain, merajut keping - keping hati dengan indah dan kita pun merasakan persaudaraan ini. Detik demi detik akan terus kita lalui untuk berukhuwah dan tentu saja karena kita bertemu dalam komunitas penuh misi kita dituntut untuk menunaikannya. Kita jalan perjalananan berukhuwah dan beramanah itu penuh dengan peluh suka dan peluh duka, kita menikmatinya saat kerikil kekecewaan mencoba menggoyang eratnya persaudaraan kita atau memberi tinta hitam dalam catatan kisah persaudaraan kita. namun, kita tetap bertahan dan menjaga untuk mengahdapa RidhoNya. Kusadar persaudaraan ini bukan untuk sekedar memilki teman agar sepi tak mengunjungi. Bukan. Bukan sekedar itu tapi ini tentang bagaimana kita mampu saling mencintai karena Allah. 
Hingga bilangan tahun telah berlalu kita masih dalam anak tangga pertama. Namun, harus kita sadari sepenuhnya bahwa saat garis takdir pertemuan kita bekerja maka garis takdir perpisahan kita pun sedang menunggu saat waktunya tiba, sedang aku belum mau karena aku ingin saat kita berpisah kita berada di anak tangga tertinggi, yakni itsar. Aku sungguh tak mau. 
Pasti perpisahan itu tak terelakkan lagi. Pasti terjadi. Sudah menjadi kodratnya. Maka biarlah perpisahan kita itu tak membuat keping - keping hati kita terputus rajutannya maka biarlah rhobitoh menjadi pertahanan kita untuk tetap saling mengikat meski raga tak lagi berjumpa. Atau, saat rindu mendera perjalanan persaudaraan kita birkan biar saja do'a - do'a kita menjadi ekspresi rindu kita. biar ia menjadi obat. Dipertemukan dalam do'a. 
Aku tahu persaudaraan ini bukan untuk mengusir sepi. apalagi untuk sekedar mengisi waktu, bukan pula sekedar punya tempat untuk menampung cerita suka atau duka. Bukan. Sungguh bukan itu. Persaudaraan ini untuk membuat kita berkumpul di SurgaNya. Sungguh indah nian. Semoga kita bersua di SurgaNya~~

Kita pasti bisa saudariku. Untuk membuat para nabi dan syuhada itu cemburu. 
Wallahu'alam....

^_^

Pagiku

Ini adalah pagi keempat aku merasa malas untuk beraktivitas. Menjalani hari tanpa ada rencana yang pasti. Semuanya bergerak tanpa arah apalagi memenuhi target harian. Di hari keempat ini semua rasa masih mengaduk - aduk hatiku sedih, bingung, tak rela, malas, kecewa, dan perasaan negatif lain terus berdesak - desakan memnuhi ruang hati. Meski terkadang rasa bahagia sejenak timbul tenggelam hadir diantar kerumunan itu. Namun, aku sedih kemana perginya rasa semangat hanya di hari pertama ia masih muncul meski tak dominan. Ah, Pagiku sudah begitu suram bagaimana dengan kelanjutan harinya??? Apa yang bisa mengusir semua rasa negatif yang kini masih berebut tempat dalam ruang hatiku bahkan mengenyahkan rasa bahagia dan semangatku??? Pergi - pergi sana kalian aku ingin sesemangat yang dulu. Aku masih muda tak ingin terus seperti in. tapi, kenapa kalian masih memenuhi semua ruang hati ini????

"Kondisikan pagimu maka sepanjang hari akan terkondisikan."