Senin, 31 Oktober 2011

Sajak WS Rendra

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku, bahwa sesungguhnya ini hanya titipan, bahwa mobilku hanya titipan Nya, bahwa rumahku hanya titipan Nya, bahwa hartaku hanya titipan Nya, bahwa putraku hanya titipan Nya, tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku? Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku? Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini? Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ? Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka, kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita. Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku, aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak rumah, lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan, Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku. Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika : aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan Nikmat dunia kerap menghampiriku. Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih. Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku, Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah... "ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja" (WS Rendra).

Minggu, 30 Oktober 2011

Sekelumit permasalahan indonesia

Indonesia adalah Negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Negara yang memiki pulau 13.466 dan dilewati oleh garis khatulistiwa. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia sangat melimpah. Gas alam, minyak mentah dalam sektor migas. Kopi, teh, beras, rempah – rempah, dll dalam sector peranian dan perkebunan. Namun, kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia ini belum mampu menmbuat rakyat sejahtera. Laporan indeks pembangunan manusia untuk tahun 2007/2008 dari United Nations Development Programme (UNDP). Peringkat IPM indonesia tahun 2007 berada di urtn 107 dari 177 negara. Peringkat ini sangat jauh dengan peringkat yang diperoleh oleh Negara – Negara tetangga. Singapura mendapat peringkat 25, Brunei Darrusalam peringkat 30, Malaysia peringkat 63, Thailand peringkat 90. Bahkan saat ini Vietnam telah melampaui peringkat Indonesia. Angka kemiskinan Indonesia pun sangat memprihatinkan pada tahun 2007 angka kemiskinan Indonesia mencapai 37,17 juta orang atau 16,58% dari total seeluruh penduduk Indonesia dan pada tahun 2010 angka kemiskinan mencapai 13,33%. Memang terjadi penurunan angkakemiskinan hanya saja tetap banyak rakyat yang mengalami kemiskinan. Angka kemiskinan ini menggunakan proverty line dari BPS sekitar Rp. 5.500 per kapita per 3 hari. Jika menggunakan proverty line dari Bank Dunia sebesar US$2 per kapita per hari, diperkirakan jumlah orang miskin di Indonesia berkisar antara 50 – 60 % dari total penduduk. Negara ini sebetulnya tengah diuji dengan krisis multidimesni. Tidak hanya di bidang perekonomian, tetapi juga banyak permasalahan di segala bidang, yaitu sosial, budaya, lingkungan, teknologi, dll. Di bidang sosial kita rasanya sudah jengah melihat berita konflik di berbagai daerah, perkelahian antar kelompok sosial, ataupun munculnya kasus genk motor. Belum lagi krisis lingkungan. Banyak bencana yang terus melnda kita, seperti banjir, longsor, meletus gunung berapi, dll. Atau di bidang teknologi. Kita menjadi pengguna terbesar produk teknologi dan belum mampu membanjiri Negara kita atau Negara lain dengan teknologi buatan kita. Terlebih perkembangan teknologi akan lebih a lot dikarenakan gaji professor riset saja lebih kecil dari guru SD seperti yang diberitakan di kompas.com tanggal 25 Oktober 2011. Namun, segala permasalahan yang Indonesia alami bisa diselesaikan dengan Pendidikan. Menurut Anis Baswedan saat memberikan materi pada kegiatan Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh PP IKA UPI tanggal 25 September 2011 di UPI Bandung mengatakan bahwa Pendidikan adalah tempat menitipkan harapan. Negara – Negara yangtelah sukses maju pun mereka telah sukses, seperti Negara Jepang yang saat ini menjadi Negara yang maju di dunia. Hasil yang diperoleh mereka ini adalah tak lain karena mereka mementingkan pendidikan. Buktinya adalah saat pengeboman dua kota, yaitu Hiroshima dan Nagasaki jepang mengalami kehancuran yang luar biasa saat itu, tetapi pada saat itu kaisar Hirohito kemudian melakukan inspeksi ke kotatersebut kemudian beliau menanyakan sesuatu hal. Pertanyaan yang diajukan bukan menanyakan tentang berapa banyak bank yang buka atau berapa banyak pebrik yang masih bertahan, tetapi beliau menanyakan, “Berapa banyak guru yang kita punya?” Kita perlu belajar pada Negara maju tersebut untuk merubah keadaan bangsa ini. Kita perlu memperbaiki pendidikan kita. Banyak hal yang perlu diperbaiki untuk menyelasaikan masalah pendidikan. Permasalahan apa saja yang dihadapi bangsa ini di bidang pendidikan? Banyak hal yang menjadi permasalahan dari pendidikan, yaitu pendidikan yang mahal sehingga banyak rakyat yang miskin tidak bisa mengenyam pendidikan sebagaimana mestinya padahal ia berhak menikmati pendidikan tersebut seperti yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 menyatakan bahwa seluruh warga Negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan pemerintah wajib membiayai pendidikan yang layak itu. Pendidikan itu harus mahal menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh karena dengan pendidikan yang mahal itu maka kualitas pendidikan akan meningkat. Ya harus mahal, tetapi tanggung jawab pemerintah. Pemerintah yang seharusnya membiayai pendidikan mahal itu. Sebenarnya sudah ada usaha pemerintah dalam pembiayaan biaya pendidikan untuk melaksanakan amanat UUD 1945 pasal 31 ayat 4 menyatakan bahwa pemerintah wajib menganggarkan minimal 20% dari APBN untuk pendidikan. Pemerintah sudah melaksanakan amanat tersebut dengan menganggarkan biaya pendidikan sebesar 20% dalam APBN. Hanya saja kendalanya dari jumlah 20% dari APBN itu ternyata bukan hanya untuk membiayai operasional pendidikan saja tapi juga untuk menggaji guru sehingga alokasi dana untuk operasional sedikit akibatnya tidak bisa menutupi anggaran biaya operasional tiap sekolah dan tetap saja sekolah mahal. Pemerintah sudah berusaha untuk mewujudkan pendidikan yang layak dengan mengadakan program dana bantuan operasional sekolah. Namun, ternyata program ini berjalan tidak efektif. Tahun 2011 pencairan dana BOS ke sekolah – sekolah di seluruh Indonesia mengalami keterlambatan karena terlalu banyak pos pendistribusian uang sehingga banyak hambatan dan terjadilah keterlambatan. Hal ini menyebabkan sekolah mengalami kesulitan dalam melaksanakan operasional sekolah. Evaluasi permasalahan ini, pemerintah kemudian merencanakan menggunakan sistem hibah dalam penyaluran dana BOS ini. Akankah sistem hibah ini efektif? Permasalahan lain dalam bidang pendidikan adalah adanya Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Mengapa ini jdi sebuah permsalahan? Karena dengan adanya RSBI ini semakin menunjukan bahwa pendidikan hanya untuk orang yang memiliki uang lebih dan menunjukan kesenjangan sosial. Selain itu, RSBI yang terjadi di sekolah adalah hanya menggunakan bahasa inggris di setiap mata pelajarannya sedangkan mutu pendidikannya belum mutu pendidikan bertaraf internasional. Pendidikan tinggi yang semakin tidak bisa dinikmati oleh setiap warga Negara Indonesia karena membutuhkan biaya yang sangat mahal. Buktinya tahun 2011 UPI menaikkan biaya masuk kuliah dan SPP lebih dari 100%. Pada tahun 2009 dan 2010 biaya masuk UPI Jurusan Pendidikan Fisika lewat jalur SNMPTN hanya berkisar 6 – 7 Juta dan SPP hanya 450 .000 ditambah uang praktikum sebesar 500.000 sehingga setiap semester mahasiswa harus membayar sebesr 950.000 pada tahun 2011 meninggkat drastis. Biaya masuk UPI Jurusan Pendidikan Fisika mencapai 11 Juta Rupiah dan SPP tiap semester beserta uang praktikum mencapai kisaran 2 juta rupiah. Hal ini membuat kurang lebih 450 mahasiswa baru UPI harus mendapatkan advokasi untuk bisa kuliah di UPI. Dari kasus ini semakin menguatkan bahwa pendidikan yang layak belum mampu dinikmatioleh setiap warga Negara Indonesia. Permasalahan yang terjadi baru – baru ini terjadi di Negara Indonesia dalam masalah pendidikan adalah terjadinya peristiwa kekerasan di sekolah. Seperti berita yang dilansir oleh Kompas.com pada tanggal 28 Oktober 2011 mengenai tindak kekerasan yang terjadi di SMAN 70 Jakarta. Selain itu, banyak kekerasan yang terjadi di kalangan pelajar, seperti tawuran, perkelahian, dan tindak kekerasan lainnya. Padahal pendidikan itu seharusnya berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yag bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal tersebut adalah fungsi dan tujuan yang termaktub di dalam Bab II Dasar, Fungsi, dan Tujuan pasal 3 Undang – undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selayaknya pendidikan mampu menciptakan manusia Indonesia seperti yang tertuang dalam UU nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Untuk mampu mencapai tujuan itu kemudian dibutuhkan perangkat pendidikan, diantaranya adalah seorang guru atau pendidik. Pendidik menurut UU nomor 20 Tahun 2003 adalah tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengbadian pada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi. Pada Undang – undang nomor 14 tahun 2005 pun dijelaskan mengenai seorang guru pada pasal 2, yaitu Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga professional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Hal – hal inilah yang kemudian pemerintah membuat suatu program untuk mengatasi permasalahan kekerasan di sekolah atau permasalahan dalam meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dan melaksanakan amanat – amanat yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 3, UU Nomor 20 Tahun 2003 dan UU Nomor 14 Tahun 2005, Pemerintah mengadakan program, yaitu Pendidikan Profesi Guru. Harapannya Pendidikan Profesi Guru ini mampu menjadi solusi segala permasalahan pendidikan Indonesia saat ini khususnya mutu pendidikan Indonesia yang harapannya dapat juga menyelasaikan berbagai permasalahan bangsa di luar bidang pendidikan. Namun, semua ini perlu dicermati kembali apakah PPG ini sudah baik sistemnya ataukah justru PPG merupakan umber permasalahan yang baru bagi dunia pendidikan Indonesia. Maka, kita perlu mengkaji kembali program Pendidikan Profesi Guru ini.

Rabu, 26 Oktober 2011

saling menumbuhkan

Terinspirasi dengan Kajian Utama majalah Tarbawi edisi 261 th.13, Tentang Bersama Siapapun, Pastikan Kita Saling Menumbuhkan. Akhir - akhir ini selalu kesal dengan beberapa saudari dalam gerak perjuangan karena sikapnya yang dirasa membuat diri ini ikut melemah dalam pergerakan ini. ah, tapi seharusnya bukan karena seseorang yang dirasa melemahkan itu tapi pasti karena diri ini yang belum teguh dalm pendiriannya. ternyata bukan hanya saudari kita yang mungkin telah mlemahkan diri kita, akan tetapi mungkin yang membuat saudara kita melemahkan diri kita diawali krn diri kita yang melemahkan mereka. astagfirulah. Ada beberapa prinsip yang bisa membuat kita saling menumbuhkan 1. Kebersamaan. saat kita berkumpul bersama membangun peradaban islam kita bergerak secara bersama. saat kita bersama jumlahdari masing - masing kita akan dijumlahkan. hal ini pun telah dilekatkan dalam karakter manusia sebagai 'homo socius', karena kita mnusia selalu berkelompok dan berinteraksi satu sama lain. kebersamaan inilah yang justru seharusnya kita bisa belajar tentang sesuatu dr orang lain agar kualitas diri kita meningkat. darikebersamaan pulalah kita justru mampu meniru kebaikan - kebaikan yang telah orang lain lakukan. tapi bukan berarti dalam kebersamaan ini justru kita berbagi keburukan kita yang membuat orang lain semakin memburuk kualitas dirinya setiap hari. sebaiknyya kita berbagi kebaikan pada semua orang yang mebersamai kita bukan, bukan untuk berbagi keburukan. teringat kisah nabi harun as yang membersamai nabi musa as dalam mendakwahi bani israil. harun hadir untuk menguatkan musa dan hadir untuk membantu melancarkan dakwah musa. Subhanallah... 2. bertumbuh itu banyak bentuknya. banyak cara yang bisa kita lakuka untuk menumbuhkan saudari kita. maaf kita. waktu kita. penguatan kita. kecintaan kita. dan nasihat kita. semua itu akan menumbuhkan masing - masing dari kita. Ternyata memang tak selamanya kebersamaan kita akan mampu untuk menumbukan saudari kita. ada masa dimana justru kita yang akan menyeret atau terseret ke dalam kondisi yang tidak seharusnyakita alami. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 1. Perbaiki niat kebrsamaan kita. 2. mungkin kita juga gagal membuat orang lain bertumbuh 3. tapi setidaknya ada hal yang bisa kita petik. ah, tapi ini bukan interaksi yang hanya satu arah tapi kata 'saling' ini menguatkan bahwa setiap orang yang bersatu dalam kebersamaan punya tanggungjawab secara aktif untuk ikut menumbuhkan yang lain... wallahu'alam

Sabtu, 15 Oktober 2011

Learning From Physics

Hari sabtu yang penuh dengan dinamika.... karena hari2 sebelumnya aku merasa kelelahan hingga di awal pagi merasa begitu ingin berdiam di kosan saja tapi mengingat agenda hr ini yang begitu padat dan ada tugas penting untukku, yaitu menjadi Moderator di pematerian pertama dalam kegiatan Learning From Physics Sekolah Kaderisasi. tugas yang tdk mudah. pematerian PKM yang disampaikan oleh direktur LEPPIM. luarbiasa memotivasi untuk berkarya lewat tulisan. jadi ingin mendalami sejarah peradaban dunia dan ingin meneliti sejarah teknologi dr zaman dahulu d mulai dr zaman nabi adam... hal yang mungkin tdk mungkin... ah serba tidak pasti bukan karakter fisika ini mah. tapi ada kata - kata kang robi yang jd bikin penasaran "perkembangan saham di suatu perusahaan dua tahun yang akan dtang bisa di prediksi dengan rumus fisika"... wah2 keren fisika benar - benar ilmu yang fundamental untuk semua cabang ilmu... hmmm... patut di syukuri ada di jurusan ini... zaman dahulu dunia islam mencapai kejayaan krn berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dikuasai oleh para ilmuwan yang sekaligus ulama. ilmu kedokteran yang banyak dikembangkan oleh ibnu sina. teringat pernah membaca biografi beliau yang sangat luar biasa dengan perjuangan beliau untuk kebenaran. Alhamdulillah hr ini saudariku memberikan sebuah buku judulnya Dakwah Fardhiyah... duh emang aku butuh baca buku ini sekarang tuh... ckckck emang Allah SWT memberikan yang tepat ya lewat saudari tercinta. Alhamdulillah nikmat yang tiada terkira... Acara nya bru selesai ashar di lanjutkan dengan evaluasi ah bagian yang tidak terlalu kusuka. bukan krn tk ingin di kritik. tapi etika evaluasinya itu yang gak dipahami semua orang. emang kalo evaluasi itu gak boleh ada penjelasan ya?kan kalo kita gtw kondisi dr suatu msalah tanpa mengonfirmasi terlebih dahulu khwatir ada yang tidak menerima dan tidak ada rekomendasi untuk menyelesaikan masalah. ya sebaiknya emang laporan dulu dan laporannya memang perlu lengkap dan jelas lah... pulang jam setengah 6.... pulang bareng sekbidku... bercerita soal vmj... duh katanya vmj itu emang berbahaya gitu... dy emang bukan yg setuju dengan pacaran tapi dy kena virus yang berbahaya itu... duh malah nanya gini lagi sama aku... "Rha, gimana ya biar vmj nya gk berkembang terus" ckckckck gubrak deh bingung jelasinnya secara alhamdulillah gk pernah ke serang vmj seganas waktu smp yg smpai sekarang msh ada sisa2 virusnya. mudah2an bisa istiqomah deh dala menjaga hati ini... amien ya rabb... dilanjutkan dengan perbincangan seru sambil makan sore... hmmm menyenangkan bisa ada wktu luang ngobrol dengan sekbidku ini... hehehe hari ini memang penuh dengan ujian dan peristiwa yang menakjubkan yang tak mungkin untuk dijelaskan satu - satu peristiwa itu tapi tak masalah, yang penting bisa mengambil dan mengaplikasikan pelajarannya... ada kutipan yang menguatkan aku lg dr mas Salim A. Fillah - Jika sekelilingmu itu gelap, pekat dan kau tidak melihat satu titik pun cahaya tidakkah kau curiga bahwa kau yang akan meneranginya? ada hikmah yang bisa diambil agar kita lebih bijak untuk hidup - terus belajar dan nikmati prosesnya - agar kita sukses setellah lulus kuliah maka milikilah kecepatan awal agar kita bisa memiliki percepatan - percepatan yang lain... -Menulislah, Maka Rubahlah Dunia! Alhamdulillah Ya Rabb...