Rabu, 01 Agustus 2012

Membangun Keluarga Pecinta Allah

Malam ke-13 Ramadhan, seperti biasa aku pergi melangkahkan kaki menuju mesjid dekat kosanku, Daarut Tauhid. Malam ini tak boleh terlewatkan ceramah ramadhannya, pikirku. Karena ustadz yang memberikan ceramah salah satu ustadz favoritku. Materi yang diberikan selalu meresap ke dalam relung hati. Ustadz Budi Prayitno. Malam itu beliau memberikan materi tentang "Membangun Keluarga Pecinta Allah"
Ustadz mengawali ceramahnya dengan menceritakan sebuah kisah seorang anak manusia pada saat zaman penjajahan. Di Kota Bandung saat itu masih di jajah oleh negara matahari terbit, jepang. seperti biasa para tentara Jepang selalu memaksa para pribumi untuk melakukan ritual seperti halnya yang mereka lakukan, yakni menyembah matahari saat muncul di ufuk timur. Semua pribumi dengan polosnya mengikuti perintah sang tentara, tetapi di tengah - tengah mereka ada seorang pemuda yang menolak untuk menyembah matahari dengan lantang ia mengatakan, "Saya tidak akan ruku' dan sujud selain kepada Allah SWT." Karena hal inilah maka seorang tentara Jepang mengeluarkan samurai tajam miliknya dan ditodongkan ke leher sang pemuda. Namun, atas izin Allah pemuda itu selamat dari tebasan tentara Jepang. Saat pulang ke Rumah ayah dari pemuda itu mempertanyakan dan menegur sikap pemuda itu, tapi dengan tegas ia mengatakan, "saya tidak takut dengan orang - orang itu yang terpenting saya tidak ruku' dan sujud selain kepada Allah SWT. biar saya harus mati itu lebih baik."
Kemudian kisah lainnya adalah datang dari pemuda yang kuliah di Institut Teknologi Bandung yang saat itu masih zaman Belanda. Pada saat itu jam kuliah tidak pernah memperhatikan waktu ibadah umat muslim termasuk sholat jumat. pemuda itu harus mengikuti ujian pada salah satu mata kuliah, tetapi waktu ujian itu bersamaan dengan waktu ibadah sholat jumat. Pemuda tersebut adalah pemuda sholeh sehingga ia pada saat ujian ia meninggalkan bangku ujian dan ditanya oleh dosennya yang berasal dari Belanda.
"Mau kemana anda? mengapa meninggalkan ujian?" Tanya dosennya.
"Saya mau sholat jumat pak" jawab pemuda itu
"Nanti kamu tidak akan lulus apabila meninggalkan ujian." jelas dosen itu
"Biarlah pak yang penting saya tidak meninggalkan sholat jumat"
Tanpa diprediksi dosen tersebut mengambil soal ujian pemuda tersebut kemudian dilipatnya dan diberikan kepada pemuda tersebut dan mengatakan, "kerjakan ujiannya di Rumah"
Sang pemuda terkejut dan tidak percaya, kemudian ia bertanya, "apakah bapak tidak takut saya akan berbuat curang?"
"saya tidak takut karena seorang manusia yang taat pada ajaran agamanya pasti ia tidak akan berbuat curang kepada saya."
Dari dua kisah tersebut bisa kita tarik benang merah dari karakter yang dimiliki oleh kedua pemuda tersebut, yaitu mereka sangat sholeh, taat, dan tidak takut kepada selainNya. inilah hasil pendidikan yang dilakukan di Rumah sehingga Keluarga mampu menghasilkan para pecinta Allah. Pendidikan ini tidak bisa serta merta dilakukan tanpa proses yang panjang atau dilakukan langsung pada usia dewasa. Pendidikan ini harus dilakukan sejak anak manusia dilahirkan ke Dunia hingga usia 5 tahun. Dari pendidikan tersebut ada tiga hal yang harus dimiliki oleh anak usia 0 - 5 tahun adalah sebagai berikut :
  • Memiliki Identitas
Identitas yang harus dimiliki oleh anak 0 - 5 tahun adalah identitasnya sebagai seorang muslim yang berasal dari keluarga muslim. pada usia ini anak harus bisa mengenal ketauhidan kepada Allah SWT. hal ini dapat tercapai tergantung bagaimana sifat dari orangtuanya. Cara mendidik agar anak mampu memiliki identitas sebagai seorang muslim haruslah dengan cara yang tepat jangan sampai saat seorang anak diperintah untuk sholat orangtua menakuti mereka dengan neraka maka mereka akan menjudge bahwa Allah itu kejam. didiklah mereka dengan keteladanan. anak perempuan akan mengikuti atau mencopy ibunya saat ibunya mengenakan kerudung ia pasti ingin menggunakannya juga. Selain itu, dekatkan mereka pada hal - hal ketauhidan.
  • Menahan Keinginan
Anak pada usia 0 - 5 tahun harus mampu menahan keinginannya. mereka harus sudah menyadari bahwa apa - apa yang mereka inginkan tidak langsung bisa dimiliki atau mungkin sama sekali tidak bisa dimiliki. salah satu untuk menumbuhkan ini adalah dengan Toilet training. hal ini harus dimiliki karena apabila ini gagal dimiliki maka sesungguhnya anak sedang disiapkan untuk mejadi koruptor yang tidak sabar mendapat rezeki atau perampok atau pencuri yang tidak sabar menunggu rezekinya.
  • Memiliki kekuatan ego atau teguh pendirian
Anak pun harus seudah memiliki kekuatan ego dalam artian dia teguh pada pendirian. hal ini akan menghindarkannya dari kegiatan bullying yang marak terjadi di Sekolah - sekolah.

Ketiga hal itulah yang perlu dimiliki oleh anak - anak usia 0 - 5 tahun agar mampu tercipta keluarga pencinta Allah SWT.

wallahu'alam Bishowab

dicatat kembali dari hasil menyimak ceramah ramadhan Ustadz Budi Prayitno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar