Sabtu, 11 Februari 2012

Dakwah islam di Maroko

Maroko merupakan salah satu negara di Benua Afrika. Negara yang berada di Benua Hitam ini adalah salah satu negara muslim. Negara dengan jumlah penduduk muslim saat ini adalah 28.780.000 jiwa pada awalnya merupakan bangsa yang barbar dengan kebudayaan Arab. Penyebaran agama islam di negara ini adalah pada saat tahun 680 yang dibawa oleh invansi Arab di bawah Uqba ibn Nafi, yang merupakan seorang jenderal yang ditugaskan untuk melayani Damaskus di bawah Bani Umayyah. Pada tahun 788, Idrids memerintah Maroko, menjadi dinasti pertama yang melakukannya. Setelah islam mengadopsi, beberapa berber membentuk dinasti Islam mereka sendiri dan memerintah atas negeri. 
Setelah Islam masuk ke negara Maroko pada zaman kekhalifahan bani Umayyah, Maroko menjadi pintu gerbang kemenangan Islam di Eropa khususnya Andalusia yang dipimpin oleh Tariq Bin Ziyad. Selain itu Negara ini mengalami perkembang yang pesat dalam penyebaran Islam. Selama perjalanan kekhilafahan Islam yang terus berganti dari Dinasti Umayyah, Abbasiyah, hingga Dinasti Turki Ustmaniyah. Maroko menjadi salah satu bagian wilayah Muslim. Hingga akhirnya saat Khilafah Turki Usmani runtuh oleh adanya revolusi yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Attaturk yang menjadikan tidak adanya pemerintahan Islam seperti sebelumnya di Seluruh Negara.
Maroko kemudian mengalami penjajahan Sekitar tahun 1920 oleh Negara Prancis hingga Tahun 1956. Sejak runtuhnya kekhilafahan dan kemenangan melawan penjajah pada tahun 1956, Maroko menggunakan sistem pemerintahan Monarki Konstitusional yang kepala Negara adalah raja dan kepala pemerintahan adalah perdana menteri.
Sejak sistem pemerintahan Maroko berubah maka dakwah Islam di Negeri ini pun ikut berubah. Yang semula adanya syariat islam yang berlaku sebgai peraturan dan diganti oleh pertauran yang lain maka dakwah pun dilakukan dengan Partai - partai Politik.
Partai politik islam yang saat ini ada di Maroko adalah Partai Keadilan dan Pembangunan. Parta ini merupakan perpanjangan tangan Ikhwanul Muslimin di Maroko. Pada pemilihan umum legislatif pertama setelah diubahnya konstitusi, Partai ini memenangkan pemilihan umum dengan memperoleh kursi sebanyak 107 kursi di parlemen. Dengan dimenangkannya pemilihan umum ini memungkinkan untuk menjadi langkah awal dalam mengawali kebangkitan Islam. Kemenangan partai ini akan banyak memberikan kontribusi bagi perubahan yang lebih baik. Salah satunya adalah dukungan terhadap Palestina yang pada pemerintahan sebelumnya yang dikuasai oleh Partai Kemerdekaan cenderung bungkam terhadap penderitaan rakyat Palestina. Selain itu, kemungkinan besar dapat diterapkannya peraturan - peraturan yang sesuai dengan syriat islam, salah satunya adalah perintah berjilbab untuk wanita. 
Politik dalam islam menjadi salah satu cara untuk membumikan Islam dan memberikan kemashlahatan umat. Bukan hal yang harus dihindari karena melalui politik itu pula Islam bisa bangkit. Hal ini tercermin dalam pergerakan Ikhwanul muslimin yang bergerak di Maroko melalui partai keadlilan dan pembangunan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar