Minggu, 11 Maret 2012

Karena Dakwah Ibarat Sebuah Bangunan Rumah

Teringat sebuah dialog dengan seseorang yang sudah banyak pengalamannya dalam jamaah dakwah. saat itu beliau menasihati bahwa dakwah ibarat sebuah bangunan rumah. 
Rumah kita tahu terdiri dari halaman yang dipagari kemuadian di dalamnya terdapat sebuah bangunan rumah. Rumah yang utuh begitulah adanya. Rumah yang kita huni akan ada yang istiqomah memberi ujian untuk menghancurkan bangunan rumah ini. Dan kita adalah para pelaku dakwah yang menjadi unsur penjaga keutuhan rumah dari gangguan yang mengancam kehancuran. 
Ada kalanya kita menjadi seseorang mas'ul yang siap ditempatkan di atas rumah menjadi orang pertama yang siap menerima serangan. ia bertugas mengomandoi dan mengayomi pasukan dakwahnya. 
Ada kalanya kita harus menjadi garda terdepan menjadi pagar sebagai perpanjangan tangan dari sang komandan. kita yang akan pertama kali juga menerima serangan dari luar. Dan tugas kita tetap menjaga keutuhan bangunan dakwah.
Ada kalanya kita menjadi batu bata yang tersusun rapi dan utuh. Ia siap menerima perintah untuk menjaga dari serangan musuh.
Dan ada kalanya batu bata itu harus menempati posisi yang kurang menguntungkan dirinya, harus menempati celah dan terpaksa ia harus dibagi dua melengkapi bangunan dakwah, tetapi bangunan dakwah menjadi kokoh dan utuh atas keikhlasan batu bata tersebut.
Nah, apapun poisisinya kita tetap menjadi faktor yang membuat utuh dan kokoh bangunan dakwah. Biarlah tak menjadi seorang mas'ul yang siap menerima serangan pertama kali, atau menjadi pengurus inti menjadi garda terdepan dalam dakwah, biarlah hanya menjadi batu bata bahkan harus dibagi dua karena semuanya tetap menjadi bagian yang menjaga bangunan dakwah tetap utuh dan kokoh. Bukan karena poisis lantas ia masuk surga tapi bagaimana ia mampu bertanggung jawab dalam memegang amanah.

wallahu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar