Senin, 02 Januari 2012

Fotografi, Dakwah Gaya Baru

Dakwah adalah sebuah keniscayaan yang harus dijalani oleh seorang muslim karena Allah SWT telah memerintahkan kita untuk melakukan sebuah kegiatan amar ma'ruf nahyi munkar. Seperti yang telah difirmankan oleh Allah dalam surat Ali - Imran ayat 110, "Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan dari mereka adalah orang - orang fasik." Tak terelakkan lagi, semua manusia yang mengikrarkan dua kalimat syahadat sudah sepatutnya melaksanakan kegiatan amar ma'ruf nahyi munkar atau biasa disebut dengan dakwah. 
Dakwah memang sudah banyak dilakukan oleh sebagian umat muslim. Dakwah yang dilakukan pun telah menggunakan berbagai cara, diantaranya adalah melalui ceramah yang dilakoni dari mesjid ke mesjid, dari  tabligh akbar yang satu ke yang lainnya, dari televisi ke televisi, dari radio ke radio, dll. Kemudian dakwah juga bisa dilakukan dengan pergerakan dakwah, seperti Tarbiyah, jamaah Tabligh, Hizbut Tahrir, dll. Dakwah juga sudah mulai dilakukan melalui politik praktis atau partai politik, seperti PKS, Ikhwanul Muslimin, dll. Dakwah pun semakin marak mengisi ruang media hari ini. banyak ulasan - ulasan yang bernafaskan dakwah di berbagai media cetak, eletronik yang bisa diakses oleh semua orang kapan saja. Dan banyak lagi gaya - gaya dari dakwah yang bisa dilakukan yang terpenting adalah bagaimana pesan dari nilai - nilai islam itu tersampaikan. Dan dakwah yang cukup baru untuk dilakoni oleh seorang da'i adalah Fotografi. 
Dunia Fotografi memang sedang marak - maraknya saat ini. Fotografi yang mulai berkembang di Indoneisa sejak tahun 1841 saat Indonesia masih dalam jajahan Belanda, saat itu pemerintah Belanda mendatangkan Dr. Jurriaan Munich untuk mendokumentasikan aktivitas Hindia Belanda. Kemudian pada Tahun 1857, Water Woodbury dan James Page yang berkebangsaan Inggris datang ke Indonesia. Mereka menjadi tukang potret yang komersial dan melayani jasa pemotretan para bangsawan. Kemudian pada tahun 1875, seorang pria asal jawa bernama Kassian Chepas asal Yogyakarta menjadi tukang potert pertama yang berkebangsaan Indonesia menjadi tukang potret di Keraton dan Kesultanan untuk mengabadikan aktivitas kerajaan. Namun, sejak meninggalnya tukang potert pertama ini pada tahun 1912 ini perkembangan fotografi Indonesia tidak mengalami hal yang berarti. Kemajuan fotografi Indonesia baru terlihat sejak tahun 1960-an sejak perekonomian Indonesia mulai pulih. Saat ini bisa kita rasakan sendiri perkembangan fotografi di Indonesia cukup pesat karena setiap orang bisa dengan mudah menjadi fotografer dadakan dengan kamera poket yang mudah untuk dimiliki semua orang bisa jeprat jepret sana sini. Pun, seharusnya dakwah pun bisa mengikuti perkembangan bidang ini karena foto mampu menyimpan sejuta cerita yang bisa dimanfaatkan untuk dakwah. Dakwah lewat fotografi yang seperti apa??? ini sedikit ulasannya

1. Foto
Apa yang biasa anda lakukan dengan kamera poket anda atau DSLR anda??? Hanya untuk terlihat keren saat mengambil objek gambar? atau sekedar menjadi media untuk bernarsis - narsis ria? Foto merupakan sebuah media yang bisa kita gunakan sebagai media dakwah. karena foto menyimpan seribu cerita. Foto memiliki kandungan hikmah yang bisa kita jadikan sebagai pelajaran. contohnya saja foto di atas. dari foto tersebut kita bisa menfasirkan banyak maksud tapi maksudnya baik kan menginspirasi untuk mau tilawah atau foto di bawah ini. Fotonya menunjukan bahwa tilawah bisa dilaksanakan dalam kondisi apapun.Banyak pula foto - foto yang tidak layak untuk ditampilkan karena bisa menimbulkan hal - hal yang tidak diinginkan muncul di berbagai media. Alasannya itu adalah seni. Seni yang menurunkan derajat moral kita. Sudah saatnya kita pun mengambil alih bidang ini dengan alasan dakwah karena sebuah foto mampu mempengaruhi seseorang. Karena foto mampu menginspirasi seseorang untuk melakukan hal yang sama. Baik jika foto itu bernilai positif atau negatif.



2. Bisnis Foto
Bisnis adalah hal yang sedang digencarkan oleh sebagian masyarakat kita. Menjamurnya jasa tukang foto untuk kegiatan Wedding, Pra wedding, atau studio foto pun sudah hal yang umum di masyarakat kita hari ini. Namun, bisnis fotografi ini masih dikuasai oleh orang - orang yang belum mengemban misi dakwah sehingga banyak nilai - nilai islam yang ditabrak begitu saja tanpa dipedulikan.Sebagai umat muslim yang sedang berusaha mengamalkan surat Ali - Imran ayat 110 sudah sepatutnya kita tiupkan udara dakwah dalam nafas bisnis kita..

3. Modal
Modal untuk bisa dakwah dengan fotografi adalah pemahaman kita tentang ajaran islam haruslah sudah lurus dan benar. agar apa yang kita berikan bukanlah ajaran yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan As-sunnah. Modal untuk memulai dakwah ini adalah Azzam yang Kuat dan Keyakinan yang bulat.

Namun, terkadang masih ada orang yang memperdebatkan apakah fotografi itu halal dalam agama kita???
Hal tersebut harus kita pelajari secara mendalam dalam ulasan yang lain.

Wallahu'alam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar