Kamis, 20 Juni 2013

Mari Kita Berhenti Sejenak!

Baru saja membaca pembukaan sebuah buku berjudul Menikmati Demokrasi yang ditulis oleh M. Anis Matta. membaca isinya kurang lebih yang terasa sama dengan apa yang dirasakan sekarang saat bersama dengan teman2 mitra berwirausaha. Intinya di antara kesibukan kita perlu berhenti sejenak untuk menarik nafas agar tidak kelelahan di tengah jalan kemudian kandas diterpa ujian. 
Mari berhenti sejenak disini! kita sudah cukup jauh dalam bekerjasama membangun sebuah bangunan bisnis. cukup banyak pencapaian yang sudah kita raih tapi banyak juga yang pasti kita keluhkan: soal kuantitas kontribusi, soal tingkat kelelahan, dan berbagai persoalan yang kita keluhkan sehingga nafas kita jadi ngos-ngosan minta istirahat. Inilah yang saya rasakan tampaknya nafas saya menjadi tersengal dan kelelahan minta istirahat. semoga teman-teman tidak demikian tapi ini ingin saya sampaikan.
Jadi mari kita berhenti sejenak disini. Kita rapikan formasi kerja kita agar seimbang dalam menghadapi turbulensi yang kuat ke depan. Jauh ke depan kita pasti tak mau usaha kita hanya sebuah usaha yang 'sekedar'. 
Pertama dalam sebuah agenda pemberhentian sejenak yang perlu kita perhatikan adalah adakah keluhan-keluhan yang merebak di hati kita baik mengenai personal dalam kelompok kita, sistem dalam cara kerja kita atau reward atas keringat yang hadir menghiasi usaha kita. Ini penting untuk meluruskan kembali niat dalam membuka sebuah usaha saat masih memikul beban sks. Utarakanlah agar tak ada lagi dusta diantara kita.
Kedua adalah membentuk sebuah tujuan baik dalam jangka yang panjang atau jangka yang pendek. Tujuan ini dibentuk agar semua berjalan ke arah yang sama. Yang terpenting juga adalah kita mengetahui apa tujuan masing2 personal dalam membentuk usaha ini. Semua adalah untuk menyamakan langkah jangan sampai ada yang terlalu cepat atau tertinggal jauh di Belakang.
Ketiga kita mengutarakan siapa diri kita, apa aktivitas kita. Kita telah menyebut diri kita adalah keluarga maka tak ada dalam sebuah keluarga kita tak tahu apa yang dilakukan oleh saudara kita, apa yang disukai dan dibenci oleh saudara kita. tujuannya adalah untuk kemudian membantu kita dalam menciptakan sebuah budaya kerja yang membuat semua orang nyaman dan aman untuk terus bermitra dalam usaha yang kita bangun ini.
Keempat adalah menciptkan budaya kerja yang nyaman untuk semua personal yang bergabung. Ini penting karena kenyamanan dalam bekerja akan mengakselerasi sebuah prestasi. membentuknya adalah dengan mempertimbangkan semua potensi, keinginan dan prinsip dari semua orang. Pertama adalah perjelas jobdesc dan masing2 harus bertanggungjawab kepada jobdesc ini juga siap menerima akibat apabila ada sebuah pelanggaran dalam melaksanakan tugasnya. 
Kelima ciptakan selalu ruang untuk berhenti sejenak untuk mengambil nafas dan kemudian mendapatkan lagi sebuah spirit untuk terus berjalan menuju tujuan.
Saudara/i ku sudah cukup rasanya membiarkan semuanya mengalir bagaikan air. kita perlu mengubah arus seperti yang kita inginkan untuk mencapai tujuan yang sudah kita tentukan. Ini hanyalah sebuah catatan harapan yang kemudian menciptakan sebuah imperium bisnis layaknya Abdurahman bin 'Auf yang menjadi sahabat Rasulullah SAW yang paling kaya sampai masuk surga dengan merangkak lantaran hisab hartanya yang lama.
Semoga catatan ini bermanfaat ya :D

2 komentar:

  1. sukaaa.... :3 | setuju pake banget, so sorry yaaa kalo belakangan kontribusi D sangat minimalis, too much too handle ini rasanyaa. SEmangaat perbaikan lagi ya keluargaa!! hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. gapapa koq itu resiko klo bisnis sambil kuliah. tp dikala semuanya fokus kesana dan cuma seorang yang kosong rasanya sesuatu jugaa. sulit bergerak hehehe. banyak perbaikan yang kita lakukan klo memang bisnis ini ingin besar

      Hapus