Rabu, 23 November 2011

Ruang Keyakinan

Siang itu tampak wajah - wajah muram dari beberapa orang sahabat yang tengah kelimpungan dengan permasalahan yang dihadapinya. Permasalahan akan keberlangsungan sebuah kegiatan dimana kegiatan tersebut masih saja belum dapat dipastikan narasumbernya.

Saat sore itu menghadiri sebuah rapat sebuah kegiatan dalam sebuah organisasi yang diikuti. ada bintik - bintik rasa yang kemudian menimbulkan ketidakyakinan akan ketercapaian sebuah rencana kegiatan.

ternyata selalu ada celah yang membuat hati kita terpenuhi oleh berkas keraguan. saat keraguan itu menelisik hati maka ia akan mengetuk jeruji rasa malas membuat ia aktif memenuhi rongga hati. dan jadilah kita enggan bergerak bahkan untuk mempercayai bahwa itu akan sukses saja menjadi tak mungkin bukan?

Lantas, aku melihat jejak - jejak sebuah keniscayaan semua akan terjadi, tetapi akan seperti apa bentuknya? akankah ia justru membuat ruang hati kita terpenuhi oleh sebuah rasa yang membuat seakan hati menjadi hamparan bunga - bungan yang indah atau justru ia akan tampak seperti neraka?

Ternyata aku telah memerangkap diri dalam ruang ketidakyakinan. saat aku berkumpul dengan orang - orang yang enggan bangkit dan mempercayai sebuah asa. aku telah membiarkan diri mengalir bersama aliran ketidakyakinan itu. Alhasil, aku tak percaya diri!

Saat sebuah sore ternyata aku ditakdirkan dikumpulkan bersama orang yang telah muram itu oleh suatu pertemuan. Di sana, saat seorang pemimpin hadir dan melihat wajah - wajah muram itu kemudian ia memilih untuk mengisi ruang hati kami dengan keyakinan. ia telusuri apa yang menjadi masalah kemudian meyakinkan kami untuk bisa menyelesaikan  permasalahan tersebut dengan memberi saran untuk menyelesaikan permasalahan itu. dengan nada penuh semangat, penuh keyakinan, sungguh ia telah menyisipi tetes - tetes keyakinan untuk memenuhi hati kami.

sungguh masih terasa betapa yakin itu sangat indah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar